Jombang, NU Online
Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng KH Solahuddin kembali diterpa isu dukung mendukung dalam kontes Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Hal ini diketahui setelah beredar surat dari Barisan Kiai dan Santri Nahdliyin Pasuruan yang mengadakan acara Gerakan Hizib Indonesia dan Deklarasi Dukungan Prabowo-Sandi pada 08 Maret 2019 di Pondok Pesantren Tajul Muslimin Pasuruan.
Surat itu mencantumkan nama KH Salahuddin Wahid atau Gus Solah dalam daftar tokoh pesantren yang hadir. Namun, dengan tegas Gus Solah membantah akan hadir dalam kegiatan tersebut. Bahkan ia mengaku tidak tahu menahu sama sekali soal acara tersebut.
"Tidak betul, saya tidak tahu menahu dengan kegiatan tersebut. Saya netral tidak memihak calon manapun," jelas Gus Solah kepada NU Online, Senin (4/3).
Asisten pribadi Gus Solah, Ustadz Amin Zein menambahkan bahwa adik kandung Gus Dur tersebut masih berada di Jakarta pada tanggal yang sama. Dalam acara yang berbeda dan tidak terkait dengan dukung mendukung. "Abah Yai tanggal 8 Maret itu di Jakarta jadwalnya. Ya berarti surat itu tidak betul," katanya.
Menurutnya, Gus Solah sudah beberapa kali menjelaskan sikap netralnya dalam Pilpres 2019. Ia pun meminta semua pihak yang berkepentingan dalam Pilpres 2019 untuk menghentikan menyalahgunakan nama Gus Solah, sebelum ada pernyataan resmi soal pilihannya.
"Stop menyalahgunakan nama beliau (Gus Solah) ya, Abah kan netral, tunggu saja," tutupnya.
Menurut Lingkaran Survei Indonesia (LSI) peran tokoh agama dalam hal ini kiai pesantren masih memiliki pengaruh yang cukup besar untuk mempengaruhi calon pemilih untuk menentukan pilihannya pada pilpres April mendatang.
Survei mencatat, mereka yang menyatakan tokoh agama paling kuat pengaruhnya merata di semua segmen pemilih. Baik yang berpendidikan tinggi maupun rendah, berpendapatan tinggi maupun wong cilik, pemilih milenial maupun pemilih lansia, serta semua segmen pemilih partai dan calon presiden. Semua segmen itu memilih mendengarkan imbauan tokoh agama ketimbang profesi lain. (Syarif Abdurrahman/Muiz)