Nasional

Hadapi Bonus Demografi, Kiai Miftah Tekankan Masyarakat agar Pintar dan Benar

Selasa, 23 April 2019 | 02:00 WIB

Hadapi Bonus Demografi, Kiai Miftah Tekankan Masyarakat agar Pintar dan Benar

Rais 'Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar

Jakarta, NU Online
Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar menekankan masyarakat agar tidak hanya menguasai keilmuan secara lahiriah, tetapi juga memiliki kecerdasan spiritual agar bonus demografi yang akan menimpa Indonesia tidak berubah menjadi bencana demografi.

Hal itu disampaikan saat dirinya mengisi tausiyah pada acara Haul KH Muqarrobin Yusuf dan Hj Latifah Marhumah, Silaturahmi Warga NU, dan Tasyakkur Pemilu Aman dan Damai di Pesantren Darul Musthofa Tanjung Priuk, Jakarta Utara, Senin (22/4) malam.

"Kalau kita tidak segera persiapkan kecerdasan spiritualnya, jangan harap nanti menjadi bonus demografi, tapi berbalik menjadi bencana demografi," kata Kiai Miftah. 

Menurut Kiai Miftah, orang yang hanya pintar secara lahiriah dan tidak diiringi kecerdasan spiritual, berpotensi menjadi perusak. Sebagai contoh bagaimana merebaknya hoaks dan tidak sedikit orang yang berpendidikan ikut menyebarkan informasi hoaks.

"Orangnya pintar, tapi rusak jiwanya, rusak spiritualnya. Bagaimana tidak ?, sekarang di pilpres kemarin yang namanya hoaks itu hampir jadi makanan sehari-hari dan itu bikin orang bodoh-bodoh," ucapnya.

Ia mengungkapkan bahwa NU memiliki perhatian untuk menanggulangi persoalan tersebut. NU tidak hanya menginginkan masyarakat pintar, tapi juga masyarakat yang memiliki spiritual kuat.

"Oleh karena itu, Nahdlatul Ulama mementingkan dua hal ini. Saat ini yang kita butuhkan bener dan pinter. Jangan hanya pinter saja, atau bener saja (tapi harus keduanya)," ucapnya.

Pada 2018, Badan Pusat Statistik ( BPS) memprediksi bonus demografi yang dimiliki Indonesia saat ini akan berakhir tahun 2036 mendatang. Bonus demografi adalah besarnya penduduk usia produktif antara 15 tahun hingga 64 tahun dalam suatu negara. 

Hadir pada acara tersebut Kepala Bagian Banops Densus 88 Antiteror Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Nurwahid, Katib Syuriyah PBNU KH Mujib Qulyubi, H Nurul Yaqin, Wakil Ketua Lembaga Dakwah PBNU KH Misbahul Munir, dan Wasekjen PBNU H Ulil Abshar Hadrawi. (Husni Sahal/Muiz)


Terkait