Jakarta, NU Online
Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) menjadi organisasi pengaderan. Karenanya, menyiapkan kader yang andal menjadi tugas utama pengurus IPNU.
"Kaderisasi dalam kacamata pemberdayaan itu menyiapkan kader NU andal yang bisa menjadi penerus NU," kata Ketua Umum IPNU 2006-2009 Idy Muzayyad saat menjadi narasumber pada Rapat Kerja Pimpinan Pusat IPNU di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta, Jumat (22/3) malam.
Lebih dari itu, harapnya, kader-kader andal yang berdaya itu mampu mengisi ruang-ruang kepemimpinan negara dan bangsa. "Kader berdaya itu kader yang memiliki kompetensi di segala bidangnya yang beraneka macam," jelas Idy, "tidak melulu kompetensi di bidang keagamaan," imbuhnya.
Ruang kepemimpinan nasional itu tidak hanya ditumpu oleh pengetahuan agama, sebab tantangan zaman yang terus berkembang dan meluas perlu pengetahuan lebih dari itu. "Kita harus memiliki kader yang kompeten di multidisiplin keilmuan dan bidang," kata Kepala Nasional Badan Ansor Antinarkoba (Banar) itu.
Bahkan, Idy mengungkapkan bahwa salah satu faktor didirikannya IPNU itu agar pelajar NU memiliki kapasitas dan kemampuan di luar urusan keagamaan agar tidak ketinggalan dengan pelajar lain di luar NU.
"Melihat historis pelajar waktu itu, kalangan santri atau pelajar NU itu dianggap kolot, ketinggalan zaman, hanya mementingkan doa, tirakat begitu. Sehingga perlu santri pelajar remaja NU didorong untuk menggali keilmuan di luar keagamaan," pungkasnya. (Syakir NF/Muiz)