Nasional

Jamaah Mantab Gelar Semaan Al-Qur'an di Ciputat

Ahad, 6 April 2014 | 20:00 WIB

Tangerang Selatan, NU Online
Di tengah gersangnya Ibukota dari lantunan ayat-ayat Al-Qur'an, para huffazh (penghafal Al-Qur'an) yang tergabung dalam jamaah Mantab dan Dzikrul Ghofilin menggelar semaan Al-Qur'an dan pembacaan dzikir.
<>
Kegiatan tersebut serasa bak oase di padang Sahara. Selaksa embun amat lekat dari wajah mulia para kiai muda yang hafal 30 juz tersebut. Kegiatan rutin ini digelar di Masjid Pondok Hijau jalan Pondok Hijau Raya Pisangan-Ciputat Timur-Tangerang Selatan, Sabtu (05/04) malam.

Pantauan NU Online di sepanjang jalan Legoso Ciputat yang melewati Ma’had Aliy UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tampak spanduk dan umbul-umbul Semaan Mantab. Penanda semaan pun dipasang di tiap pertigaan hingga di sekitar masjid Pondok Hijau. Dari kejauhan, terdengar sayup-sayup bacaan Quran dikumandangkan melalui pengeras suara di tiga menara masjid yang tinggi menjulang.

Hadir dalam forum rutinan tersebut, Dekan Ushuluddin Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur'an (IPTIQ) Jakarta Dr H A Husnul Hakim beserta para santrinya. Selain itu, keluarga besar penyelenggara semaan Hj Linda Purnamarani turut meramaikan kegiatan tersebut. Beberapa purnawirawan dan anggota polisi aktif juga khusyuk menyimak pembacaan Alquran. Acara makin semarak ketika usai pembacaan juz ke-30 dilantunkan sholawat dari kitab karya al-Barzanji.

Menurut Pengasuh Padepokan Quran Ayatirrahman Serpong Tangerang Selatan KH Muhammad Musthofa, para penghafal Alquran tersebut berasal dari beberapa kota di Jawa Timur, antara lain Gus Mambaul Huda putra KH Farid bin KH Ahmad Shiddiq Jember, Gus Kholis Surabaya, Gus Muqorrobin, dan lain-lain. Sementara para penyemak (sami’in sami’at) datang dari berbagai penjuru wilayah Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek).

Dalam ceramahnya selaku pimpinan rombongan, Gus Kholis yang mewakili KH Farid menjelaskan, nama semaan Quran Mantab itu berasal dari Bahasa Arab: Man Taaba (Orang-orang yang bertobat). Jadi, organisasi ini berisi orang-orang yang ingin bertobat atas segala dosanya.

“Suatu ketika, Gus Joyo Kusumo yang jadi anggota DPR diperintahkan Gus Miek untuk menyelenggarakan semaan Quran di Jakarta Raya agar Indonesia aman, selamat dari marabahaya, tidak jatuh banyak korban. Hal tersebut diulangi tiga kali,” ujar Gus Kholis.

Lalu, tambahnya, Gus Joyo menemui Gus Dur untuk meminta pendapat tentang titah KH Hamim Jazuli yang akrab disapa Gus Miek tersebut. “Gus Dur kemudian bilang, ya udah kita laksanakan aja. Saya juga diperintah (semaan) oleh Gus Miek,” katanya menirukan Gus Dur. Acara semaan pun, lanjutnya, akhirnya dilaksanakan di bilangan Kalibata. (Ali Musthofa Asrori/Abdullah Alawi)

 

Ilustrasi: Seman Mantab Dzikrul Ghofilin (Jumat Wage)

ADVERTISEMENT BY OPTAD

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


Terkait