Pesawaran, NU Online -
Kader Gerakan Pemuda Ansor memiliki potensi mewujudkan Indonesia sebagai negeri agaris yang tidak sekadar jargon, ujar Wakil Ketua Pimpinan Pusat GP Ansor Hadi Musa Said, di Pesantren Minhadlul Ulum, Trimulyo, Tegineneng, Pesawaran asuhan KH M Syaifudin Fatoni, Rabu (26/10).
"Penduduk Indonesia hampir 300 juta dan sekitar 5-6 persen dari jumlah itu ialah warga Nahdlatul Ulama (NU). Dan sekitar 70-90 persen warga NU tinggal di perdesaan, otomatis berprofesi petani dan usaha menengah," paparnya.
Ansor adalah organisasi terbesar di Indonesia. "Kenapa saya berani mengatakan itu, karena kaderisasi Ansor sampai ke perdesaan dan kita punya data itu," tegas Hadi.
Ia melanjutkan, kader GP Ansor terbentuk dan terkoordinasi di bidang kepemudaan. "Kaderisasi kita yang sudah berlebih dan berarti potensi pemuda kita hari ini sudah sangat kuat luar biasa," paparnya.
Menurut Hadi lagi, Indonesia adalah negara agraris yang memiliki lahan luas, akan tetapi belum bisa dikelola dengan baik.
"Dengan fakta itu, kader Ansor harus menjadi pelopor untuk mengelola potensi tersebut dengan kemandirian yang akan menghasilkan nilai tambah," ujar dia lagi.
Menggandeng Kementerian Tenaga Kerja RI, PP GP Ansor menggelar "Pelatihan Wirausaha Baru Produktif" 24-27 Oktober 2016. Temanya "Meningkatkan Keterampilan dan Produktivitas Menciptakan Nilai Tambah dan Mampu Menjawab Tantangan Baru".
Pelatihan dengan materi motivasi wirausaha, budidaya tanaman organik, pembuatan pupuk serta pakan organik tersebut diikuti kader Ansor dari 7 kabupaten/kota: Lampung Tengah, Lampung Timur, Lampung Barat Metro, Pesawaran, Way Kanan dan Pringsewu. (Gatot Arifianto/Mahbib)