Nasional

Kapan Awal Ramadhan 1440 H Menurut NU?

Ahad, 5 Mei 2019 | 09:20 WIB

Jakarta, NU Online
Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Ahad (5/5) petang ini menggelar observasi bulan sabit (rukyatul hilal) untuk menetapkan kapan awal Ramadhan 1440 H.

Hasil dari pemantauan hilal hari ini juga akan disampaikan pada forum sidang itsbat yang digelar Kementerian Agama bersama ormas-ormas Islam di Jakarta sore hingga malam nanti. 

Meskipun telah melakukan penghitungan astronomis atau hisab, PBNU tetap mengimbau kepada Nahdliyin untuk menunggu dan berpartisipasi dalam proses rukyatul hilal. Hal tersebut lantaran rukyat dianggap sebagai metode paling absah. Metode hisab hanya berfungsi memprediksi.

"Harap umat Islam mengawali shiyam (puasa) Ramadhan menunggu keputusan pemerintah dalam sidang itsbat yang didasarkan atas hasil rukyat dan hisab," ujar Ketia Lembaga Falakiyah PBNU KH A Ghazalie Masroeri kepada NU Online beberapa waktu lalu.

Kiai Ghazalie menuturkan bahwa pada Ahad (5/5) ini, NU melakukan pemantauan hilal di 100 titik di seluruh Indonesia.

Berdasarkan data hisab Lembaga Falakiyah PBNU, 1 Ramadhan diperkirakan jatuh pada Senin Legi (6/5) atau persisnya sejak Ahad malam ini.

Hal tersebut didasarkan pada ijtimak akhir Sya'ban yang jatuh pada Ahad Kliwon (5/5) pukul 05.46 WIB dengan markaz Jakarta, sedangkan terbenamnya matahari terjadi pada pukul 17.46 WIB.

Selain itu, tinggi hilal hakiki berada pada ketinggian 6 derajat 19 menit dan hilal mar'i (terlihat) setinggi 5 derajat 54 menit dengan lama hilal 25 menit 17 detik.

Nahdliyin diserukan untuk menunggu ikhbar resmi PBNU dan bagi pelaku rukyat diimbau untuk menunaikan shalat hajat dan berdoa dalam melaksanakan proses rukyatul hilal. Bagi NU, pemantauan hilal bukan semata kegiatan observasi empiris ilmiah melainkan juga praktik ibadah.

Sementara itu sidang itsbat yang difasilitasi Kemenag berlangsung di auditorium HM Rasjidi, kantor Kemenag, Jalan MH Thamrim, Jakarta Pusat, sore ini. Forum akan mendengarkan laporan dari perwakilan berbagai ormas, termasuk NU, dan peneliti untuk jadi pertimbangan pemerintah menetapkan awal Ramadhan 1440 H.

Hinggaberita ini diturunkan, belum terbit pengumuman resmi dari PBNU maupun pemerintah soal keputusan awal puasa tahun ini. (Red: Mahbib)


Terkait