Jakarta, NU Online
Kebijakan new normal (kenormalan baru) akan diberlakukan pemerintah untuk melanjutkan aktivitas di tengah pandemi Covid-19 yang tidak tahu kapan akan berlalu. Kebijakan ini diambil untuk melakukan adaptasi terhadap tatanan hidup baru agar tidak terjadi kemandegan dalam berbagai sektor kehidupan.
Menanggapi kebijakan ini Ketua Umum Pimpinan Pusat Fatayat NU Hj Anggia Ermarini mengatakan bahwa semua elemen masyarakat harus meningkatkan kedisiplinan dan kewaspadaan dalam menjalani aktivitas normal baru sehingga situasinya tidak semakin buruk.
"Kebijakan new normal harus diikuti pendisiplinan yang lebih kuat lagi. Kita harus lebih waspada dalam menjaga diri kita dan orang-orang di sekitar kita," katanya saat Halal bi Halal Fatayat NU Sedunia yang dilakukan secara virtual, Ahad (31/5).
Ia mengibaratkan jika dalam kondisi normal hujan turun maka kita haruslah berteduh. Namun jika hujan terus-menerus turun tak berhenti, maka mau tak mau kita harus keluar dengan melakukan upaya agar tidak terkena air hujan. Caranya dengan menggunakan berbagai alat pelindung diri seperti payung atau jas hujan.
"Namun di situ masih ada saja peluang terkena air hujan seperti di tangan, kaki, dan bagian lain sehingga perlu pelindung tambahan jika tidak ingin terkena air," ujarnya.
Sehingga dalam melewati situasi normal baru lanjutnya, setiap individu harus meyakinkan diri dengan disiplin ketat untuk tidak terpapar virus ataupun menularkan virus Corona.
Dalam menyikapi kondisi pandemi Covid-19 ini, PP Fatayat NU menurutnya juga telah melakukan berbagai upaya dalam memutus rantai penyebaran dan dampak yang ditimbulkan dari Covid-19. Di antara yang sudah dilakukan adalah menggerakkan seluruh tingkatan kepengurusan untuk memaksimalkan potensinya guna membasmi virus corona.
"Fatayat juga sudah melakukan program satu juta masker yang diproduksi oleh para anggota Fatayat menggunakan kain perca, Ngaji Virtual setiap pekan, Ngalim (Ngaji Lima Menit), dan Madrasah Ekonomi Perempuan," jelasnya.
PP Fatayat NU juga melakukan langkah nyata dengan program sosial 'The Move Fatayat' yakni aksi lelang barang yang masih dicintai para pengurus. Hasil dari lelang tersebut selanjutnya didonasikan untuk mengatasi dampak Covid-19. Aksi sosial ini dilakukan setiap pekannya oleh para pengurus Fatayat.
Kegiatan Halal bi Halal yang mengangkat tema Merawat Spirit Silaturahmi di Tengah Pandemi ini menghadirkan beberapa pembicara di antaranya Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Rais Syuriyah PCINU Australia Nadirsyah Hosen dan Pengasuh Pesantren Mahasina Hj Badriyah Fayumi. Hadir dalam kegiatan tersebut seluruh pengurus wilayah, cabang, dan Fatayat NU di luar negeri.
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Kendi Setiawan