Nasional

Kehadiran Anak Wujudkan Keharmonisan Rumah Tangga

Sel, 24 Agustus 2021 | 11:30 WIB

Kehadiran Anak Wujudkan Keharmonisan Rumah Tangga

Nyai Hj Tho’atilah Ja’far Aqil. (Foto: dok. pribadi)

Jakarta, NU Online

Dalam Islam, keluarga harmonis adalah keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah. Atau bisa diartikan dengan keluarga yang damai tenteram, penuh cinta kasih atau harapan, dan kasih sayang.


Untuk mewujudkan ketiga hal itu, Pengasuh Pondok Pesantren Putri KHAS Kempek, Cirebon, Jawa Barat, Nyai Hj Tho’atilah Ja’far Aqil mengungkapkan, kehadiran buah hati atau anak merupakan salah satu landasannya.

ADVERTISEMENT BY OPTAD


“Nah, untuk mencapai ketenangan, cinta, dan kasih sayang itu, salah satunya memiliki keturunan,” ungkap Nyai Tho’ah sapaan akrabnya kepada NU Online, Selasa (24/8).


Keharmonisan tersebut tergambar apik pada keluarga Nabi Muhammad saw, melalui jalinan ikatan dan relasi keluarga yang baik.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


Hal itu, menurutnya, teladan pernikahan yang mengimplementasikan keintiman pada pasangan. Pasangan menikah yang sebelumnya punya keintiman baik, setelah punya anak jadi bisa semakin intim dan akan lebih senang untuk menghabiskan waktu bersama.


"Anak membuat semua hal dalam hubungan itu menjadi lebih kuat,” ucap istri dari KH Ahmad Zaeni Dahlan itu.

ADVERTISEMENT BY OPTAD


Ia menerangkan, keintiman tersebut bisa dibangun dengan komunikasi yang baik. Sebab, komunikasi merupakan satu hal yang juga dapat mempengaruhi keharmonisan dalam rumah tangga. “Ya, komunikasi juga merupakan kunci dari keharmonisan (keluarga) itu,” terang dia.


"Karena melalui komunikasi, sesuatu yang semula tidak menemukan solusi akan secara mudah terselesaikan,” tambah putri sulung KH Ja’far Shodiq Aqil itu.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


Kiat dan Doa agar Miliki Anak Shaleh


Lebih lanjut, ia membagikan kiat dan doa agar memiliki anak yang bukan hanya shaleh, tapi juga mushlih. Di antaranya memberi teladan melalui amalan-amalan baik, menciptakan lingkungan yang Islami dan ramah sesuai dengan apa yang diajarkan Nabi Muhammad, dan senantiasa melanggengkan membaca al-Fatihah setiap selesai shalat malam (tahajud).


“Setiap malam usahakan baca surat Al-Fatihah sebanyak 41 kali untuk satu anak, kemudian dilanjutkan dengan membaca doa, allahumma barikliy fii awladiy, wa la tadhurruhum, wa waffiqhum li tho'atika, war zuqniy birrohum. Artinya, ya Allah berilah barokah untuk hamba pada anak-anak hamba, janganlah Engkau timpakan marabahaya kepada mereka, berilah mereka taufik untuk taat kepada-Mu dan karuniakanlah hamba rezeki berupa bakti mereka,” ucap Nyai Tho’ah.


Kontributor: Syifa Arrahmah

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

Editor: Fathoni Ahmad

ADVERTISEMENT BY ANYMIND