Jakarta, NU Online

Silat menjadi salah satu produk budaya Indonesia. Seni bela diri ini tengah diajukan menjadi salah satu cabang yang dipertandingkan di olimpiade.

Berharap lebih, Deputi Pengembangan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Asrorun Niam Sholeh memberi pelatihan silat kepada 10 peserta program pertukaran pelajar Jepang, Asia Tenggara, dan Timor Leste Batch 25.

"Sebelum berangkat delegasi diberi latihan silat," tulis Niam dalam keterangan unggahan Instagramnya pada Senin (18/3).

Niam menjelaskan bahwa Kemenpora tengah gencar mengampanyekan pencak silat di kancah dunia. "Kemenpora melalui Menpora @nahrawi_imam sedang gencar mengampanyekan silat go internasional," tulisnya.

Lebih lanjut, Katib Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu juga berharap agar seni bela diri Indonesia itu bisa dikenal dan bahkan digemari oleh komunitas global.

"Tidak hanya diterima sebagai salah satu cabang yang dipertandingkan di olimpiade, tapi juga dikenal dan digemari oleh komunitas global," katanya.

Globalisasi silat, menurutnya, menjadi bagian dari globalisasi budaya Indonesia, sebagaimana permintaan Presiden Joko Widodo. "Untuk itu, semua delegasi Pemuda Indonesia, di samping untuk program pertukaran Pemuda, juga sebagai duta silat Indonesia," lanjutnya.

Kegiatan ini, harapnya, mampu menumbuhkan komitmen persaudaraan atas dasar kemanusiaan, saling belajar, dan saling respek terhadap keragaman budaya. (Syakir NF/Muiz)