Jakarta, NU Online

Pertemuan kiai-kiai muda yang digagas oleh Lembaga Ta'mir Masjid (LTM) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menghasilkan beberapa rekomendasi. Melihat hal itu, Ketua PBNU KH Abdul Manan Abdul Ghani mengingatkan pesan Imam Al-Ghazali.

"Semua manusia tidak ada artinya, kecuali bapak yang alim," katanya pada kegiatan yang digelar di Hotel Takes & Mansion, MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (12/12).

Namun, lanjutnya, orang alim juga tidak berarti apa-apa jika tidak mengaktualisasikan pengetahuannya itu. "Orang yang alim tidak ada artinya, kecuali aksi, illal amilun (kecuali orang yang mengamalkan ilmunya)" katanya.

Lebih lanjut, Kiai Manan juga menegaskan bahwa mengamalkan ilmu juga akan percuma jika tanpa disertai dengan keikhlasan. "Saya yakin bapak-bapak ini orang yang mukhlis (orang yang ikhlas)" tuturnya.

Oleh karena itu, Kiai Manan meminta agar para kiai langsung melaksanakan rekomendasi tersebut dengan keikhlasan mengingat pergerakan itu berkah (al-harakah barokah).

"Saya yakin bapak adalah muharrik-muharrik," pungkasnya pada kegiatan yang mengangkat tema Komunikasi Publik di Era Milenial itu.

Forum tersebut merekomendasikan agar para kiai dapat mengunggah ceramahnya ke media sosial dengan durasi pendek. Hal ini mengingat generasi milenial dan generasi Z berdasarkan penelitian permintaannya demikian. (Syakir NF/Muiz)