Rasa kehilangan atas wafatnya pakar media sosial, Nukman Luthfie datang dari banyak kalangan, tak terkecuali dari Lembaga Ta'lif wan Nasyr Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LTN PBNU).
Ketua LTN PBNU Hari Usmayadi atau yang akrab disapa Cak Usma menyebut, almarhum merupakan gurunya dalam mengembangkan model dakwah nahdliyin di era digital.
"Beliau guru bagi saya dalam mengembangkan model dakwah nahdliyin di era digital," kata Cak Usma kepada NU Online, Ahad (13/1) melalui sambungan telepon.
Cak Usma pun mengemukakan tentang awal kali perkenalannya dengan almarhum. Ia mengenal almarhum ketika awal bertugas di Jakarta pada 2004, dalam rangka pembahasan teknis pemasaran melalui komunitas (Community Marketing).
Menurutnya, konsep community marketing yang dibawa almarhum original dan sesuai kondisi pasar sebenarnya. Sesuatu yang mengharuskan pemahaman secara detail.
Setelah itu, Cak Usma melanjutkan, hubungan berlanjut dalam konteks profesional untuk kegiatan pemasaran berbasis komunitas dan berkembang ke media sosial, serta beberapa inisiasi layanan baru untuk pemasaran.
"Beberapa model dan tema pemasaran saya coba replikasi untuk penyebaran dakwah ke Nahdliyin, dan cukup berhasil di awal 2010-an," ucapnya.
Pertemuan keduanya kembali di forum Komunitas Muda NU di Muktamar Jombang, Jawa Timur pada 2015. Di forum itulah, ia mengaku baru mengerti bahwa almarhum merupakan cucu kiai besar asal Kendal, Jawa Tengah, yakni KH Achmad Abdul Hamid.
"Hingga berjumpa dalam forum Komunitas Muda NU di Muktamar Jombang, dan saya baru paham ternyata beliau salah satu cucu Kiai Abdul Hamid Kendal," ucapnya.
Setelah itu, diskusi antara dirinya dan almarhum bergeser dan berkembang untuk model dakwah di era digital. Ia mengaku banyak mendapatkan masukan dari almarhum tentang model dakwah tersebut untuk setiap sosialisasi ke nahdliyin.
Sebagaimana diketahui, Nukman Luthfie wafat pada Sabtu (12/1/) di Yogyakarta sekitar pukul 22.00 WIB. Almarhum dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Grabag Kelurahan Langenharjo, Kecamatan Kendal Kota, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah pada Ahad (13/1) sekitar pukul 10.00 WIB. (Husni Sahal/Muhammad Faizin)