Nasional

Kiai Akhyar Ungkap Pentingnya Filosofi 3 Simbol

Kamis, 26 Oktober 2017 | 05:30 WIB

Kuningan, NU Online
Wakil Rais Aam PBNU, KH Miftahul Akhyar mengingatkan kembali filosofi tiga simbol yang disampaikan Syaikhuna Kholil Bangkalan kepada Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari, yaitu QS Thoha ayat 17-23, tongkat, dan tasbih.

“Para muassis menginginkan NU yang 'sakti' seperti tongkat Nabi Musa. Filosofi tongkat menunjukkan aspek kepemimpinan,” papar Kiai Akhyar, Selasa (24/10) pada Halaqah Alim Ulama se-Wilayah 3 Cirebon, Ciamis, dan Banjar di Pondok Pesantren Mursyidul Falah. 


Aspek kepemimpinan tersebut, lanjut Kiai Akhyar, meniscayakan NU sebenarnya tidak alergi terhadap politik, namun tentu saja politik yang santun, bermoral, dan menjunjung kemaslahatan umat.

Adapun simbol tasbih sebagai fondasi ruhaniyah dan religiusitas dalam ber-NU. 

Untuk menyambut 100 tahun NU, Kiai Akhyar mengusulkan perlunya tiga hal yaitu grand design, grand strategy, dan grand control dalam menjalankan roda organisasi.

Sementara itu, H Ali Anwar Yusuf dari PWNU Jawa Barat mengungkapkan menjadi pengurus NU merupakan khidmah atau pengabdian.

“(Pengabdian yang) dilandasi oleh tiga hal yaitu ilmu, keikhlasan dan kesungguhan,” kata H Yusuf.

Sekretaris PCNU Kuningan KH Aang Asy’ari berharap, halaqah ini menjadi momentum menjadikan NU sebagai organisasi tangguh, memperkuat, mengembangkan pemikiran aswaja an-Nahdiyyah, dan menjaga eksistensi NKRI dan ideologi dari gerakan dan pemikiran-pemikiran yang merongrongnya. (Das/Kendi Setiawan)


Terkait