Nasional

Kiai Said Ajak Para Ibu Tanamkan Akhlak dan Budaya pada Generasi Muda

Ahad, 31 Mei 2020 | 14:20 WIB

Kiai Said Ajak Para Ibu Tanamkan Akhlak dan Budaya pada Generasi Muda

Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj (Foto: NU Online)

Jakarta, NU Online
Di era penuh tantangan dan fitnah saat ini, peran perempuan khususnya para ibu sangat penting untuk membentengi para generasi muda agar tidak terjerumus ke dalam pemahaman-pemahaman beragama yang keluar dari makna dan tujuan diturunkannya agama Islam.
 
Pemahaman yang melenceng tersebut bisa dalam bentuk pemahaman radikal yang memahami agama secara ekstrem ataupun sekuler yakni pemahaman agama yang hanya mengedepankan rasio atau akal.
 
Hal ini diingatkan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siroj kepada seluruh pengurus Fatayat NU pada acara Halal bi Halal Fatayat NU Sedunia yang dilakukan secara virtual, Ahad (31/5).
 
Saat ini paham-paham tersebut ungkap Kiai Said, sudah muncul di berbagai lembaga-lembaga pendidikan melalui kelompok-kelompok yang cenderung eksklusif, di antaranya menggunakan istilah kelompok tarbiyah. Kelompok anak-anak muda ini mengkaji agama dengan doktrin-doktrin yang mengarah kepada radikalisme.
 
“Al-ummu madrasatul ula, iza a’dadtaha a’dadta sya’ban thayyibal a’raq. Ibu adalah sekolah utama, bila engkau mempersiapkannya, maka engkau telah mempersiapkan generasi terbaik," kata Kiai Said mengutip makalah penyair ternama Hafiz Ibrahim.
 
Jika para ibu mampu mendidik dan mempersiapkan anak-anaknya dengan baik, maka menurut Kiai Said, bukan hanya keluarga yang akan baik, namun bangsa pun akan menjadi bangsa yang baik.
 
Dalam sebuah syair Syauqi Bey lanjut Kiai Said, ditegaskan bahwa  'Innamal umamul akhlaqu ma baqiyat wa inhumu dzahabat akhlaquhum dzahabu'. Hidup dan bangunnya suatu bangsa tergantung pada akhlaknya, jika mereka tidak lagi menjunjung tinggi norma-norma akhlakul karimah, maka bangsa itu akan musnah bersamaan dengan keruntuhan akhlaknya.
 
"Jaga anak-anak jangan sampai terpengaruh dengan ajaran-ajaran radikal dan sekuler. Tanamkan karakter, akhlak, dan budaya kita kepada mereka," ajak Kiai Said.
 
Kiai Said juga mengingatkan bahwa budaya luhur bangsa Indonesia juga harus terus dipertahankan. Jangan sampai para generasi muda tidak cinta dengan budayanya sendiri. Jangan sampai para anak-anak muda meremehkan budaya yang menjadi kekayaan luhur bangsa.
 
Selain Kiai Said, Kegiatan Halal bi Halal yang mengangkat tema Merawat Spirit Silaturahmi di Tengah Pandemi ini juga menghadirkan beberapa pembicara di antaranya Rais Syuriyah PCINU Australia Nadirsyah Hosen dan Pengasuh Pesantren Mahasina Hj Badriyah Fayumi. Hadir juga seluruh pengurus wilayah, cabang, dan Fatayat NU di luar negeri.
 
 
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Kendi Setiawan