Nasional

Kiai Said: Pemilu Berjalan Damai, Bukti Bangsa Indonesia Dewasa dalam Bernegara

Jumat, 3 Mei 2019 | 18:10 WIB

Kiai Said: Pemilu Berjalan Damai, Bukti Bangsa Indonesia Dewasa dalam Bernegara

KH Said Aqil Siroj pada Multaqo Ulama, Jumat (3/5) malam.

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama(PBNU) KH Said Aqil Siroj mengungkapkan rasa syukurnya atas terselenggaranya pelaksanaan pemilihan umum serentak pada 17 April 2019 dengan damai dan tenang. Menurut Kiai Said, hal itu bukti bangsa Indonesia telah dewasa dalam bernegara.

"Ini menunjukkan bahwa kami, bangsa Indonesia telah dewasa dalam bernegara, matang dalam berdemokrasi," kata Kiai Said pada Multaqo Ulama, Habaib, dan Cendekiawan Muslim di Hotel Kartika Chandra Jakarta, Jumat (3/5) malam.

Kiai Said mengatakan Indonesia memilih sistem demokrasi karena sesuai dengan yang diperintahkan dalam Al-Qur'an, yakni dalam menyelesaikan suatu persoalan harus dilakukan dengan musyawarah.

"Beda cara, praktinya atau formulanya, tapi demokrasi adalah salah satu perintah dalam Al-Qur'an," ucapnya.

Oleh karena itu, demokrasi yang telah ditunjukkan ke dunia internasional, adalah demokrasi beradab, berbudaya, dan berakhlak. Sebab, berdemokrasi tanpa cara-cara tersebut merupakan suatu kesia-siaan.

"Percuma kita berpolitik, percuma kita bernegara, bahkan percuma kita beragama kalau tidak berakhlak, tidak berbudyaa tidak berperadaban. Apalah artinya kita bernegara, berbangsa, bahkan beragama," jelasnya.

Kiai Said pun mengutip syair Ahmad Syauqi yang terjemahannya 'Sesungguhnya kejayaan suatu umat (bangsa) terletak pada akhlaknya selagi mereka berakhlak dan berbudi perangai utama, tapi jika pada mereka telah hilang akhlaknya, maka jatuhlah umat (bangsa) itu'.

Namun, Kiai Said menekankan bahwa pelaksanaan demokrasi tidak boleh dipahami dengan kebebasan tanpa batas dan berdasarkan aspek prosedural semata, tetapi harus mengedepankan nilai-nilai luhur serta mengdepankan kemaslahatan rakyat.

"Prinsip demokrasi haruslah mampu menjaga keutuhan bangsa, menciptakan keadilan, dan kesejahteraan kepada rakyat," ucapnya.

Ia menambahkan, demokrasi juga harus menjaga kebersamaan dalam kebinekaan, memperhatikan prinsip permusyawaratan, perwakilan dan permufakatan.

"Itulah demokrasi yang kita dambakan," ucapnya. (Husni Sahal/Kendi Setiawan)


Terkait