Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siroj menyebut, pengumuman hasil pemilu yang direncanakan pada 22 Mei 2019 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang bertepatan dengan bulan suci Ramadhan merupakan rahmat dari Allah.
"Ini betul-betul rahmat dari Allah," kata Kiai Said usai ikhbar awal bulan Ramadhan 1440 di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Ahad (5/5) petang.
Oleh karena pengumuman hasil pemilu bulan Ramadhan, Kiai Said berharap semua pihak dapat menerima dengan besar hati dan tetap tenang.
"Kita awasi KPU, harus kita awasi. Tapi, setelah kita awasi dengan ketat, apa pun hasilnya harus diterima," ucapnya.
Apalagi, menurutnya, rentang waktu antara pengumuman hasil pemilu dan Idul Fitri tidak lama. Sementara Idul Fitri, sambungnya, merupakan momentum untuk saling mencintai, sehingga tidak pantas kalau ada seseorang, termasuk tokoh agama yang menyebarkan kebencian.
"Gak mungkin ada ulama atau tokoh Islam (di) Idul Fitri kok menyebar kebencian, (itu) jauh dari nilai Islam. Idul Fitri kan saling merahmati, saling mencintai," kata Kiai Said.
Pada kesempatan tersebut, ia mengucapkan terima kasih kepada penyelenggara pemilu, yakni KPU, Bawaslu, dan DKPP. Selain itu, ia juga menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya ratusan petugas KPPS dan aparat kepolisian dalam menjalankan tugas.
Memasuki Ramadhan ini, Kiai Said mengajak umat Islam agar dalam mengisinya dengan memperbanyak ibadah. Umat Islam hendaknya tidak menghabiskan waktu Ramadhan dengan hanya bermain media sosial.
Penggunaan media sosial sebaiknya diminamalisasi. Kalaupun bermedsos, kata Kiai Said, harus digunakan untuk mengakses atau menyebarkan konten-konten yang positif dan menahan diri dari hal-hal yang negatif, seperti ujaran kebencian dan fitnah.
Puasa, lanjut dia, bukanlah sekadar menahan makan dan minum. "Kalau menahan makan minum itu hal biasa.Yang harus disertakan adalah menahan medsos, harus diisi dengan ucapan-ucapan yang positif, konten-konten yang positif," katanya.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama melalui Lembaga Falakiah (LF PBNU) mengikhbarkan bahwa awal Ramadhan 1440 H jatuh pada Senin, 6 Mei 2019. Ikhbar dilakukan atas dasar rukyatul hilal yang sesuai dengan pendapat al-madzahibul arba’a. Rukyatul hilal dilakukan di sedikitnya 69 di bebrgaai daerah di Indonesia.(Husni Sahal/Kendi Setiawan)