Nasional

Lampung Tuan Rumah Pra Munas dan Konbes NU Wilayah Barat

Ahad, 29 Oktober 2017 | 13:45 WIB

Bandarlampung, NU Online
Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konbes NU 2017 akan digelar pada Kamis-Sabtu, 23-25 November 2017 di Nusa Tenggara Barat. Sebelum acara akbar tersebut, Provinsi Lampung mendapat kehormatan untuk menggelar kegiatan Pra Munas Alim Ulama dan Konbes yang dijadwalkan akan dilaksanakan selama tiga hari yakni 3-5 November 2017.

Menurut salah satu Panitia Lokal Pra Munas dan Konbes di Lampung, H Abdul Karim, kegiatan tersebut untuk menyerap isu-isu aktual di daerah dan memperkaya dialektika sebagai bahan masukan atau as'ilah yang nantinya akan dibahas pada forum Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2017.

"Untuk kegiatan Pra Munas dan Konbes di Lampung mengangkat tema Penguatan Organisasi menuju Satu Abad NU dan Reforma Agraria untuk Pemerataan Kesejahteraan Warga," kata pria yang juga Bendahara PCNU Kota Bandarlampung, Ahad (29/10) di kediamannya.

Karim menambahkan, Pra Munas dan Konbes di Bumi Ruwai Jurai ini akan dihadiri Rais Aam PBNU KH Maruf Amin dan Ketua PBNU KH Said Aqil Siroj. 

Beberapa nara sumber dihadirkan untuk menambah wawasan kepada para peserta dan masukan materi yang akan dibawa ke Munas dan Konbes, diantaranya Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia Sofyan Djalil; Mantan Menteri Pendidikan Muhammad Nuh; Wakil Ketua PBNU M. Maksum Mahfoedz; dan beberapa narasumber terkait organisasi dan ahli agraria.

"Mohon dukungan dan doa seluruh masyarakat Lampung khususnya warga dan pengurus NU agar Lampung sukses menggelar kegiatan besar ini dan tentunya akan menambah keberkahan bagi Provinsi Lampung," harapnya.

Ditemui terpisah, Ketua Lembaga Bahtsul Masail PWNU Provinsi Lampung KH. Munawir mengatakan, pada Pra Munas dan Konbes tersebut juga akan digelar forum Bahtsul Masail berbagai permasalahan-permasalahan penting menyangkut kehidupan umat dan bangsa.

"Bahtsul masail nanti akan membahas tiga kategori permasalahan agama yaitu kategori Bahtsul Masail ad-Diniyyah al-Waqi'iyyah (Pembahasan masalah-masalah keagamaan aktual), Bahtsul Masail ad-Diniyyah al-Maudlu'iyyah (Pembahasan masalah-masalah keagamaan tematik), dan Bahtsul Masail ad-Diniyyah al-Qonuniyyah (Pembahasan masalah-masalah keagamaan berkaitan dengan perundang-undangan)," pungkasnya. (Muhammad Faizin/Kendi Setiawan).


Terkait