Jakarta, NU Online
Ketua Lembaga Dakwah PBNU KH Agus Salim menegaskan bahwa prinsip bagi dai dalam berdakwah itu mengajak dengan cara yang baik sebagaiama yang disebutkan dalam Al-Qur'an Surat An-Nahl ayat 125.
ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
Artinya: "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk".
"Seorang pendakwah harus paham prinsip dalam berdakwah," kata Kiai Agus seusai membuka acara pelatihan dai milenial di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (22/5).
Menurut Kiai Agus, dalam berdakwah, para dai juga harus siap dengan perkembangan zaman karena berdakwah merupakan amanat Allah kepada nabi dan rasul kemudian dilanjutkan oleh para ulama. Sementara NU sebagai organisasi yang dihuni para ulama memiliki tanggung jawab dalam meneruskan dakwah.
"Penanggung jawab (dakwah) ada di pundak NU," ucapnya.
Perkembangan zaman yang ditandai oleh kecanggihan teknologi tidak bisa dihindari oleh para dai NU, khususnya milenial. Apalagi ujaran kebencian, hoaks, dan fitnah telah membanjiri media sosial. Untuk itu, dalam mengcounter perilaku negatif pengguna internet dan media sosial serta pendakwah provokatif mengharuskan para dai juga terjun ke ruang tersebut.
"Dia (para dai) sesuai dengan perkembangan zaman harus masuk ke sana ke (internet dan media sosial)," ucapnya.
Sehingga, sambungnya, selain berdakwah melalui majelis-majelis, para dai juga dituntut mengabarkan dakwahnya melalui media sosial yang telah tersedia. "Yang penting tadi diinformasikan, dakwah lah melalui medsos bil hikmah (dengan bijak)," ucapnya.
Sebagaimana diketahui, LD PBNU sedang menyelenggarakan pelatihan dai milenial. Pelatihan berlangsung selama dua hari, yakni Senin-Selasa (21/22) dan diikuti setidaknya oleh 200 peserta dari berbagai daerah. (Husni Sahal/Abdullah Alawi)