Jakarta, NU Online
Pengurus harian Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) menyalurkan bantuan kepada masyarakat terdampak banjir bandang di Garut dan longsor di Sumedang, Jumat-Sabtu (23-24/9). Mereka menurunkan bantuan berupa selimut, hygiene kits, dan cleaning kits untuk 300 orang di Garut, serta 160 paket buku dan minyak kayu putih di Sumedang.
Pemberian bantuan ini dilaksanakan berdasarkan assessment yang dilakukan oleh LPBI NU dan PCNU setempat. Mereka menyebutkan bahwa saat ini kebutuhan utama masyarakat terdampak banjir bandang Garut adalah hygiene kits, cleaning, dan selimut dan sedangkan penyintas di Sumedang membutuhkan buku, alat-alat tulis untuk anak-anak dan minyak kayu putih.
Pengurus harian PP LPBI NU menurunkan paket bantuan di Posko NU terpadu di masing-masing daerah. Skema pemberian bantuan melalui perangkat organisasi NU di tingkat kabupaten itu diharapkan mampu menjangkau warga yang terdampak banjir dan longsor, terutama mereka yang sulit dijangkau.
Menurut Tim Posko Peduli Bencana Garut Dendin, selain membantu evakuasi, saat ini relawan NU juga sedang melakukan kaji cepat untuk mengetahui dampak kejadian dan kebutuhan yang diperlukan oleh masyarakat terdampak di lokasi kejadian.
“Relawan kami sudah membantu proses evakuasi dan terus melakukan kaji cepat dampak dan kebutuhan,” kata Dendin.
Koordinator Posko Bersama NU Peduli Bencana Sumedang Fahrizal Fauzi melaporkan, Posko NU sudah menyalurkan paket buku untuk memenuhi kebutuhan pelajar yang peralatan sekolahnya hilang terbawa longsor. Bantuan tersebut diperoleh dari partisipasi masyarakat di Sumedang dan sekitarnya.
Ketua PP LPBI NU Ali Yusuf berharap kejadian banjir bandang dan longsor di Garut dan Sumedang saat ini dapat membuka mata dan menggugah kesadaran semua pihak tentang pentingnya upaya Pengurangan Risiko Bencana (PRB).
Kejadian banjir bandang dan longsor ini menjadi bukti kuat bahwa daya dukung lingkungan yang ada di kawasan DAS Cimanuk Garut dan kawasan Sumedang Selatan sudah sangat rapuh ditambah lemahnya para pihak dalam melakukan kesiapsiagaan untuk menghadapi bencana.
Karena itu, LPBI NU mendesak semua pihak terutama pemerintah di Garut dan Sumedang untuk lebih serius dalam menemukan solusi konkret mengatasi banjir bandang dan longsor ini dengan merumuskan perencanaan dan tindakan atau aksi yang strategis, dari hulu hingga ke hilir apalagi isu kerusakan lingkungan hidup juga mengemuka. (Red Alhafiz K)