Jakarta, NU Online
Lembaga Takmir Masjid Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LTM PBNU) meluncurkan Koperasi Masjid Seluruh Nusantara (Komasnu). Proses peluncuran Komasnu dilakukan oleh Ketua PBNU, KH Abdul Manan Abdul Ghani, Kamis (30/5) di sela-sela pemberangkatan Mudik Berkah Bareng NU 2019 di Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari, Jakarta Barat.
Kiai Manan, yang juga diamanahi Ketua Umum Komasnu, mengatakan satu hal utama yang mendasari pendirian Komasnu, adalah wejangan Sunan Gunung Jati atau Syekh Syarif Hidayatullah. Terkait pengelolaan masjid atau mushala, Sunan Gunung Jati mengatakan, "Ingsun titip tajug lan fakir miskin (Saya titipkan mushala dan fakir miskin)."
"Pesan tersebut mendasari pendirian Komasnu. Bahwa masjid selain sebagai tempat ibadah yang mendekatkan hubungan antara manusia dangan Allah, juga menjadi tempat pemberdayaan untuk kesejahteraan para jamaahnya," kata Kiai Manan.
Masjid sebagai tempat beribadah umat Islam kepada Allah, dan peningkatan kesejahteraan jamaah, juga sesuai dengan pernyataan Rasulullah, dalam sebuah hadist qudsi, "Sesungguhnya rumah-rumah-Ku di bumi adalah masjid-masjid. Dan sesungguhnya yang mengunjungi-Ku adalah orang-orang yang memakmurkan rumah-Ku. Maka beruntunglah bagi seorang hamba yang bersuci di rumahnya, lalu mengunjungi rumah-Ku, maka menjadi Hak-kU bagi orang yang mengunjungi untuk memuliakannya."
Sementara itu Direktur Komasnu, Muiz Ali Murtadho menyebutkan potensi masjid untuk pemberdayaan kesejahteraan para jamaah. Ia menyebutkan data Subdit Kemasjidan Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama, hingga23 November 2018, jumlah masjid dan mushalla yang sudah terdata pada aplikasi Simas mencapai 511.899 unit. Angka itu akan bertambah bila dihitung masjid dan mushalla yang belum terdaftar di Kemenag RI yang jumlahnya diperkirakan bisa mencapai lebih dari satu juta masjid dan mushala.
"Artinya, jika dalam satu masjid atau mushala bisa kita makmurkan 25 jamaah, sementara ada satu juta masjid, akan ada 25 juta warga Indonesia menjadi makmur," terangnya.
Menurut Muiz, potensi pemberdayaan ekonomi melalui masjid, adalah salah satu potensi atau fungsi dari masjid-masjid yang ada di Indonesia, selain potensi pembinaan ideologi dan akhlak; pemersatu bangsa; peningkatan keilmuan; pemelihara budaya; dan pemperkokoh benteng ketahanan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pemberdayaan ekonomi berbasis masjid, sesungguhnya sebagai aspirasi jamaah yang terungkap dalam doa setelah shalat, "Ya Allah selamatkan agamaku, sehatkankanlah badanku, tingkatkanlah ilmuku; dan berkahilah rezekiku,"
"Komasnu adalah koperasi yang didirikan oleh Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama untuk mewujudkan doa para jamaah, terutama tentang keberkahan rezeki, mendorong Gerakan Nasional Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Masjid; dan sebagai ikhtiar komunitas masjid ikut serta dalam mewujudkan kemakmuran bangsa Indonesia," imbuh Muiz.
Turut menyaksikan peluncuran tersebut Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj dan pihak pendukung Mudik Berkah Bareng NU 2019. (Kendi Setiawan)