Jakarta, NU Online
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani mengingatkan tentang peran penting seorang ibu, keluarga dan lingkungannya secara lebih luas dalam membentuk perilaku yang berbudi pekerti, dan berjiwa gotong royong terhadap anak-anaknya.
“Itu dimulai dari keluarga dan khususnya ibu,” kata Puan Maharani saat menjadi pembicara kunci pada acara Festival Keluarga Maslahah dan Rapat Koordinasi Nasional Pengurus Pusat Lembaga Kemaslahata Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU) di Hotel Arya Duta Jakarta, Sabtu (21/20).
Menurutnya, banyak kasus menunjukkan bahwa paham-paham sesat dan paham radikal itu muncul dari lingkungan keluarganya.
Begitu juga dalam hal pembangunan karakter dan berbudi pekerti luhur, katanya, harus dimulai dari keluarga. Keluarga harus menjadi tempat yang nyaman, saling memberikan kasih sayang, membina dan membantu.
“Karena kadang kala rumah itu hanya menjadi tempat kita berteduh dari panas dan hujan. Semuanya itu sibuk main HP dan tidak ada komunikasi,” kata perempuan 44 tahun ini.
Sementara pembentukan dengan gotong royong, menurutnya, karena menjadi tanggung jawab bersama, tidak hanya dibebankan kepada ibunya, tapi juga keluarganya.
Hadir pada acara yang bertemakan "Membangun Keluarga Membangun Bangsa" ini, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Helmy Faisal Zaini, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Ketua Pengurus Pusat LKKNU Ida Fauziyah, Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Suaib Thahir, Sekretaris LKKNU Alissa Wahid, dan lain-lain. (Husni Sahal/Mahbib)