Jakarta, NU Online
Pakar Tasawuf KH M. Luqman Hakim menegaskan bahwa orang yang tidak memahami esensi tauhid akan menimbulkan sikap merasa paling bertauhid. Ketika merasa paling bertauhid, seseorang akan mudah menyalahkan orang lain.
Kiai Luqman menjelaskan dalam Al-Qur’an sendiri terdapat sejumlah rumpun kata terkait tauhid. Rumpun kata tauhid tersebut harus dipahami secara komprehensif jika ingin mengerti esensi dari kalimat tauhid.
“Dalam bertauhid, di Al-Qur'an ada ahad, ada wahid, ada wahdah. Apresiasi masing-masing dalam bertauhid terhubung dengan maqom kehambaan,” jelas Kiai Luqman dikutip NU Online, Jumat (2/11) lewat twitternya.
Menurut Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatul Muhibbin Caringin, Bogor ini seseorang akan merasa paling bertauhid dan menyalahkan orang lain jika setiap suku kata tersebut tidak dipahami.
“Tanpa memahami masing-masing suku kata itu, orang merasa paling bertauhid dan menyalahkan orang lain,” terangnya.
“Jangan berhenti mengaji tauhid yang sufistik,” tandas Direktur Sufi Center Jakarta ini. (Fathoni)