Nasional

Meriahkan Halaqah Ulama ASEAN, Sejumlah Pesantren Buka Stan Pameran

Kamis, 19 Oktober 2017 | 10:00 WIB

Meriahkan Halaqah Ulama ASEAN, Sejumlah Pesantren Buka Stan Pameran

Ketua Forum Ma'had Aliy mampir ke stan Pesantren Al-Amin

Jakarta, NU Online
Gelaran halaqah ulama ASEAN terlihat meriah. Hal itu berkat kontribusi sejumlah pesantren yang memiliki ciri khas dan keunggulan di bidang ekonomi. Perwakilan berbagai pesantren tersebut memamerkan produk-produknya melalui stan yang berjejer rapi di depan arena halaqah yang dihelat di Hotel Sari Pan Pacific Jakarta.

Pesantren tersebut antara lain, Al-Ashriyyah Nurul Iman Bogor Jawa Barat, Al-Amin Tasikmalaya, Ath-Thohariyyah Pandeglang Banten, dan Ar-Risalah Mlangi Yogyakarta. Selain itu, ada juga stan Perpustakaan Sekretariat Balitbang Diklat, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), PT Dafa Teknoagro Mandiri, dan PT Gema Insani Press.

Delegasi pesantren tersebut memamerkan berbagai produk ekonomi pesantren. Misalnya air kemasan, konfeksi, kain batik, sabun mandi, detergent dan aneka macam kebutuhan santri. “Semuanya ini kami produksi sendiri. Dari santri, oleh santri dan untuk santri,” kata Nyai Hj Umi Waheeda.

Pengasuh Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman Bogor ini menambahkan, keterampilan yang dimiliki para santri sengaja ia fasilitasi. Sebab, tidak semua santri nanti bakal jadi ulama. “Dengan berbekal keterampilan, mereka nanti bakal jadi orang sukses,” tandas istri Almaghfurlah Habib Sagaf bin Mahdi ini.

Stan Pesantren Al-Ashriyah Nurul Iman dan stan Perpustakaan Sekretariat Balitbang Diklat paling ramai dikunjungi peserta mengingat posisi strategisnya, yakni di depan pintu utama. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin usai membuka halaqah meninjau dua stan tersebut.

“Selain itu, karena kami membagikan buku, majalah, dan jurnal kepada pengunjung. Semuanya gratis,” kata Hariyah, salah satu petugas pameran dari Perpustakaan Balitbang Diklat Kemenag.

Di antara pesantren tersebut telah diriset para peneliti Puslitbang Penda beberapa waktu lalu. Menurut Husen Hasan Basri, salah seorang peneliti, pesantren yg diteliti Puslitbang Penda antara lain Sidogiri Pasuruan Jawa Timur, Maslakul Huda Pati Jawa Tengah, Al-Ittifaq Bandung Jawa Barat, Nurul Mursyidah Pandeglang Banten.

“Selain empat pesantren tersebut, kami juga menyusun Buku Top 10 Ekosantri, Pionir Kemandirian Pesantren. Antara lain Darul I’tisham Jeneponto Sulsel, Riyadhul Jannah Mojokerto Jawa Timur, Ma'hadul Ulum Asy-Syar'iyyah (MUS) Rembang Jawa Tengah, Al-Ishlah Cirebon Jawa Barat. Sisanya, nanti bisa dicek di buku itu,” kata Husen.

Selain peserta halaqah, peserta dalam acara pembukaan diikuti oleh 200 peserta yang berasal dari lembaga pendidikan Islam, pimpinan pesantren, ustadz, dosen, guru, media massa, dan pemerhati pendidikan Islam. Gelaran halaqah yang diikuti peserta dari 12 negara tersebut dijadwalkan selama tiga hari, Selasa-Kamis, 17-19 Oktober 2017. (Musthofa Asrori/Mahbib)


Terkait