Nasional

Ngaji Teknologi, Upaya Mendorong Santri ke Media Sosial

Rabu, 27 Maret 2019 | 04:45 WIB

Bandung, NU Online 
Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) dan Lembaga Ta’lif wan Nasyr PBNU mengadakan ngaji Teknologi di Pondok Pesantren Al-Istiqomah Maruyung, Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, Selasa (26/3). Kegiatan tersebut diikuti santri dan kiai dari 24 pondok pesantren. 

Pimpinan Program Ngaji Teknologi Fuad Bahari mengatakan kegiatan ini adalah upaya mendorong munculnya dai atau kiai melalui media teknologi terutama di media sosial. 

“Kemunculan mereka di media sosial, tidak sekadar muncul, tetapi ahli dalam bidangnya,”  katanyadi sela kegiatan di pesantren yang dipimpin KH Ahmad Fauzi Imron. 

Menurut dia, para santri dan kiai di pesantren memiliki kemampuan yang memadai dalam bidang agama. Mereka seperti memiliki pedang yang tajam sekali, tapi ini belum dipakai di media sosial. 

“Kemampuan mereka seharusnya tidak hanya dikonsumsi di kalangan pesantren yang terbatas, tapi kalangan umum. Caranya kegiatan atau ilmu mereka bisa dipublikasikan dengan peralatan yang sederhana sekali yaitu melalui perangkat telepon seluler yang kini hampir dimiliki semua orang,” jelasnya. 

Ia menambahkan, hal itu perlu dilakukan karena saat ini justru ada kalangan tertentu yang gencar melakukannya. Mereka sebetulnya tidak memiliki kapasitas seperti santri dan kiai di pondok pesantren, tapi nekat mempublikasikan konten keagamaan ke media sosial. 

“Namanya tak memiliki kapasitas, tentu rawan keliru,” katanya. 

Lalu, konten tersebut bisa jadi tersebar luas dan diterima oleh kalangan yang tidak begitu mengerti agama dan dijadikan pegangan. Hal itu bisa berbahya. 

Nagji Teknologi ini mulanya dilakukan di PBNU tiap bulan selama setahun. Kemudian awal 2019 ini, kegiatan tersebut dilakukan di pesantren di daerah-daerah. Dalam waktu dekat ini, dilakukan di Jawa Barat mulai Bogor, Bandung, Majalengka, Sukabumi, dan Garut. (Abdullah Alawi)


Terkait