Surabaya, NU Online
Berubahnya pelaksanaan istighotsah kubro dari yang awalnya 21 Oktober menjadi 28 Oktober membawa berkah. Bahkan Gubernur dan Polda Jatim serta Polres Sidoarjo berkenan menerima panitia.
“Tadi siang kami diterima Pangdam V Brawijaya,” kata KH Reza Ahmad Zahid, Selasa (16/10). Bahkan lewat pertemuan yang gayeng namun khidmat tersebut, Pangdam, Mayjen TNI Arif Rahman siap untuk menyukseskan acara yang akan berlangsung di Gelora Delta Sidoarjo tersebut, lanjutnya.
Menurut Gus Reza, sapaan akrabnya, Gubernur Jatim akan menerima panitia istighotsah kubro. “Insyaallah besok malam kami diterima Gubernur Jatim,” kata ketua panitia istighotsah kubro Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim ini.
Tidak berhenti sampai di situ, panitia juga akan diterima pihak kepolisian. “Untuk dengan polisi, kami akan melakukan koordinasi dengan Polda Jatim dan Polres Sidoarjo,” kata Wakil Ketua PWNU Jatim tersebut. Dalam pandangannya, ini juga sebagai berkah dari penundaan istighotsah kubro, lanjutnya.
Seperti diketahui, istighotsah kubro yang akan digelar di Gelora Delta Sidoarjo akhirnya ditunda. Kepastian ini disampaikan melalui surat resmi yang dikirim ke sejumlah insan media hari ini, Selasa (16/10).
“Ini setelah merespon berbagai masukan dari berbagai pihak,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mahrusiyah Kediri tersebut.
Pertimbangan utama pantia karena pada hari yang berdekatan banyak rangkaian kegiatan hari santri yang hampir bersamaan di sejumlah kota dan kabupaten. “Pada tanggal 21 Oktober di berbagai daerah se-Jawa Timur banyak kegiatan serupa dalam rangka menyemarakkan hari santri nasional,” katanya.
“Sehingga dengan berbagai pertimbangan tersebut, maka istighotsah kubro dilaksanakan pada 28 Oktober 2018,” jelasnya.
Dalam pandangannya, penundaan ini juga dimaksudkan agar persiapan pelaksanaan istighotsah kubro agar lebih maksimal. “Harapannya istighotsah kubro dapat terlaksana dengan khusyuk dan khidmat demi mendoakan keselamatan dan persatuan bangsa,” tandasnya. (Ibnu Nawawi)