Nasional

Para Gus Jawa Timur Siap Jadi Makmum Kiai Ma'ruf Amin

Senin, 29 Oktober 2018 | 15:28 WIB

Para Gus Jawa Timur Siap Jadi Makmum Kiai Ma'ruf Amin

Para gus Jatim bersilaturahim dengan Musytasar PBNU KH Ma'ruf Amin

Malang, NU Online
Para putra kiai (gus) bisa juga disebut kiai muda di Jawa Timur menyatakan siap menjadi makmum Kiai Ma'ruf Amin dalam soal kebangsaan. Hal itu mengemuka pada kegiatan bertajuk Silaturahim dan Ngopi Bareng KH Ma'ruf Amin di Hotel Harris Kota Malang, Senin (29/10).

Kami siap menjadi makmum panjenengan dalam kebangsaan," ungkap Ketua Panitia kegiatan tersebut,  Muhammad Nabil Hasbullah, seorang gus  dari pondok pesantren  tua di Ponorogo, yaitu Jorsan. 

Menurut Gus Nabil, para gus yang hadir pada kegiatan tersebut tidak hanya berasal dari Malang Raya, tapi juga Tuban, Kediri atau 13 kota kabupaten Jawa Timur yang disebut wilayah Mataraman. 

"Di sini ada Gus Maksum Faqih dari Pesantren Langitan, ada gus dari Lirboyo, Ploso dan lain-lainnya," katanya. 

Gus Nabil menambahkan, para gus tersebut, selain mengurusi pesantren orang tuanya, mereka mengurusi komunitas-komunitas yang seperti majelis shalawat, majelis mayoran, atau liwetan dengan jumlah jamaah sangat banyak.

"Komunitas-komunitas ini semuanya intens mengadakan pertemuan," lanjutnya. 

Gus Nabil kembali menegaskan bahwa para gus di wilayahnya berjamaah secara rapat akan menjadi makmum kepasa KH Ma'ruf Amin, mustasyar PBNU. 

Pernyataan Gus Nabil diperkuat Gus Maksum dari pesantren tua Langitan. Menurut dia, ayahnya yaitu KH Abdullah Faqih merupakan sahabat seperjuangan Kiai Ma'ruf Amin. Dengan demikian, ia menganggap Kiai Ma'ruf sebagai ayahnya, sebagai gurunya. 

"Kiai Ma'ruf saya anggap guru. Sebagai seorang santri saya akan bergerak dengan sekuat tenaga untuk membantunya. Insyaallah melalui Kiai Ma'ruf, para santri memberikan sesuatu untuk bangsa ini," pungkasnya. 

Kiai Ma'ruf pada kesempatan itu menjelaskan tentang pentingnya kaderisasi ulama melalui pesantren untuk menjaga keberlangsungan ajaran Islam Ahlussunah wal Jamaah. 

Ia juga menjelaskan tentang pentingnya para santri, kiai muda untuk menjaga agama, umat, dan negara. (Abdullah Alawi)


Terkait