Jakarta, NU Online
PBNU menggelar rapat gabungan syuriyah dan tanfidziyah di Gedung PBNU, Jakarta, Kamis (4/7). Salah satu yang menjadi bahasan adalah gelaran Rapat Pleno PBNU yang kedua pada periode kepengurusan 2015-2020. Rapat Pleno sebelumnya berlangsung di Pondok Pesantren KHAS Kempek, Cirebon, 2016.
Menurut Sekretaris Jenderal PBNU H. Helmy Faishal Zaini pada rapat tersebut, peserta memutuskan bahwa Rapat Pleno berlangsung di Purwakarta, Jawa Barat.
“Pada rapat gabungan hari ini, PBNU memutuskan waktu dan tempatnya Rapat Pleno di Pondok Pesantren Al-Muhajirin di Purwakarta, Jawa Barat, pada 19-22 September,” katanya selepas rapat tersebut, di ruangannya, PBNU, Kamis (4/7) petang.
Ia menjelaskan letak persis kegiatan tersebut yaitu di Pondok Pesantren Al-Muhajirin yang dipimpin Rais Syuriyah PCNU Purwakarta KH Abun Bunyamin
Pada Rapat Pleno tersebut, lanjut Helmy, akan dibahas segala hal yang terkait muktamar seperti tema, waktu dan tempat, tapi tidak hanya itu, PBNU juga akan membahas hal-hal lain juga, baik yang internal maupun eksternal.
“Yang internal misalnya mengevaluasi kinerja lembaga dan badan otonom, juga masalah ekonomi, pendidikan, kesehatan, pertahanan dan keamanan,” jelasnya.
Meski demikian, sambungnya, rapat gabungan tersebut telah membuat ancangan bahwa muktamar NU akan diselenggarakan pada bulan yang sama, yakni September pada 2020.
Menurut dia, sampai saat ini ada lima daerah yang mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah muktamar NU, yaitu Lampung, Sumatera Selatan, Banten, Yogyakarta, dan Kepulauan Riau. Di antara lima daerah tersebut, Lampung, Banten, dan Kepulauan Riau belum pernah menjadi tempat muktamar.
“Sumatera Selatan pernah menjadi tuan rumah, yaitu di Palembang pada tahun 1952, sementara Yogyakarta pernah menjadi tuan rumah pada tahun 1989,” katanya.
Lebih lanjut Helmy kembali menceritakan rapat gabungan tersebut. Selain memutuskan rapat pleno, juga melaporkan dan mengevaluasi kinerja para pengurus.
Rapat gabungan dihadiri Rais Aam KH Miftachul Akhyar, Katib Aam KH Yahya C. Staquf, pengurus syuriyah KH Zakki Mubarok, KH Ahmad Ishomuddin, dan lain-lain, Ketua Umum KH Said Aqil Siroj, Wakil Ketua Umum KH Maksum Mahfoedz, Bendahara Umum Bina Suhendra, Sekretaris Jenderal Helmy Faishal Zaini, para ketua dan wakil sekretaris jenderal. (Abdullah Alawi)