Jakarta, NU Online
Masjid merupakan pusat kegiatan dan peradaban. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bukan apa-apa tanpa keberadaannya.
"Ruhnya NU ada di sini," kata Ketua PBNU, KH Abdul Manan Abdul Ghani, sembari menunjuk gambar masjid yang ditampilkan melalui layar, saat halaqah di Hotel Takes and Mansion, MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (11/12).
Lebih lanjut, Kiai Manan menjelaskan bahwa untuk membangun NU ke arah yang lebih baik, harus dimulai dari masjid. "Mau NU besar minal masjid," katanya.
Kiai asal Cirebon itu juga menyampaikan bahwa Rasulullah juga saat hijrah, masjid adalah tempat yang kali pertama dibangunnya. Hal ini juga dilanjutkan oleh para sahabat Nabi dan para ulama di Nusantara.
Saking pentingnya masjid, katanya, pesan penting Sunan Gunung Jati yang sampai sekarang masih didengar banyak telinga masyarakat adalah penitipan masjid (titip tajug).
Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), kata Kiai Manan, 80 persen dari sekitar 800 ribu masjid yang ada di Indonesia, dibangun oleh NU. Oleh karena itu, jika hal itu bisa terjaga, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) juga terjaga.
"Kalau NU bisa menjaga masjid-masjidnya NKRI akan terjaga," pungkasnya.
Kegiatan yang mengambil tema Masjid sebagai Benteng Pertahanan dan Pemakmuran NKRI itu diikuti oleh perwakilan pengurus tanfidziyah dan LTM tujuh wilayah di Indonesia. (Syakir NF/Muiz)