Jakarta, NU Online
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj meminta Konfederasi Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) Nahdlatul Ulama yang dilantik di gedung PBNU, Jakarta (23/9) untuk mengangkat harkat dan martabat kaum buruh NU khususnya, Indonesia umumnya.
“Bismillah Sarbumusi memperjuangkan martabat buruh NU,” pintanya pada pengukuhan Konfederasi Sarbumusi tersebut.
Namun, kata dia, perjuangan tersebut tidak semudah dibayangkan. Dulu, ketika Sarbumusi didirikan tahun 1955 dengan Ketua Umum Kiai Masykur, problemnya tidak serumit sekarang.
“Sekarag problemnya tidak terbaca. Kezaliman merajalela,” katanya.
Lebih lanjut ia menyebutkan kezaliman itu tidak hanya di bidang perburuhan, tetapi, ekonomi, keuangan, politik global dan lain-lain, bahkan pendidikan. Kezaliman di bidang ekonomi, misalnya, penguasaan bidang-bidang yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
“Rasulullah telah mewarning. Tiga kekayaan alam tidak bisa dimonopoli, air, energi, minyak, batubara untuk rakyat semua, dan hutan, hadisnya tiga itu. Sesuai dengan Pasal 33 UUD 45.”
Dalam pengukuhan tersebut, Sayaiful Bahri Anshori kembali memipin DPP Konfederasi Sarbumusi sebagai Presiden dan Sekretaris Jenderalnya Eko Darwanto. (Abdullah Alawi)