Jepara, NU Online
Madrasah Aliyah (MA) Walisongo Pecangaan menggelar Pemilihan Umum ketua IPNU-IPPNU dan OSIS. Pemilu yang menjadi sarana pembelajaran berdemokrasi ini diikuti seluruh elemen madrasah yang terdiri dari guru, karyawan dan siswa.<>
Muhammad Arif Budiman, ketua kegiatan mengatakan sebelum pemilihan telah diadakan beberapa rangkaian kegiatan diantaranya adalah debat kandidat dan mimbar bebas.
“Sebelumnya panitia telah menggelar debat kandidat dan mimbar bebas sebagai sosialisasi visi dan misi kepada seluruh elemen MA Walisongo,” bebernya kepada NU Online, Senin (15/10).
Budiman memaparkan, pemilihan umum ketua IPNU-IPPNU dan OSIS diikuti masing-masing 4 kandidat. Kandidat ketua IPNU yaitu M Habibullah (X A), Fakhurrois Hidayat (X B), Ahmad Auliya Asror (XI IPA) dan M Syihabuddin (XI IPS). Sedangkan IPPNU adalah Maftuhatun Nurul Millah (X A), Maisa Laili Safitri (X B), Nur Isti Uswatun Khasanah (XI IPA) dan Dini Indra Sari (XI IPS).
Untuk OSIS yaitu Mafaza Nur Aliyah (X A), Ahmad Slamet (XI IPS), Ni’matul Munafi’ah (X B) dan Nor Syarifudin (XI IPA).
“Dari nama-nama yang diajukan untuk menjadi calon ketua IPNU-IPPNU dan OSIS telah kami lakukan seleksi, baik secara administratif maupun wawancara sehingga hasilnya masing-masing organisasi diikuti oleh 4 kandidat terbaik untuk merebutkan satu kursi,” paparnya.
Pendidikan Kewargaan
Waka kesiswaan Muhlisin mengungkapkan, kegiatan bertujuan memberikan civic education (pendidikan kewargaan) kepada pemilih pemula. “Kegiatan ini untuk mempersiapkan pemilih pemula menghadapi pemilihan umum pada tahun-tahun mendatang,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Muhlisin pemilihan juga berguna untuk mencetak pemilih yang aktif. “Pada pemilihan ini, seluruh siswa kami wajibkan untuk memilih agar pada pemilu-pemilu kedepan siswa akan aktif untuk mengikuti pesta demokrasi sehingga angka golput di negara ini bisa menurun,” imbuhnya.
Hal senada dilontarkan Rohmadi, kepala madrasah. Menurutnya siswa harus dibekali pendidikan kewargaan sejak di bangku sekolah. “Pendidikan Kewarganegaraan yang didapatkan di kelas harus diaplikasikan. Pemilihan Ketua IPNU-IPPNU dan OSIS ini merupakan salah satu aplikasinya,” lontarnya.
Ia berharap kepada seluruh siswa dapat mengikuti kegiatan dengan baik. “Siswa-siswi harus mengikuti pemilihan umum dari awal hingga akhir dengan baik sehingga pendidikan kewargaan akan tertanam benar pada diri peserta didik,” harapnya.
Salah satu pemilih, Siti Romdlo Zairotul Ula antusias mengikuti kegiatan tersebut. “Saya antusias mengikuti pemilihan umum ini, karena baru pertama kalinya di gelar secara langsung,” akunya.
Dari 202 pemilih, IPNU yaitu M Habibullah (48), Fakhurrois Hidayat (14), Ahmad Auliya Asror (94) dan M Syihabuddin (43) dan 3 suara batal. Untuk IPPNU yaitu Maftuhatun Nurul Millah (29), Maisa Laili Safitri (21), Nur Isti Uswatun Khasanah (62) dan Dini Indra Sari (86) dan batal 4 suara.
Sedangkan OSIS hasilnya Mafaza Nur Aliyah (45), Ahmad Slamet (101), Ni’matul Munafi’ah (4), Nor Syarifudin (49) dan 3 dianggap batal.
Redaktur : A. Khoirul Anam
Kontributor: Syaiful Mustaqim