Jakarta, NU Online

Guru Besar Universitas Cologne, Jerman Edwin Wieringa menegaskan pentingnya sastra lama dan naskah kuno itu dialihmediakan.

"Sebaiknya sastra lama itu dibentuk dengan komik, film, dan sebagainya," katanya mencontohkan saat presentasi pada seminar internasional pernaskahan Nusantara pada Festival Naskah Nusantara IV di Perpustakaan Nasional, Jalan Medan Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (19/8).

Menurutnya, hal tersebut lebih tepat untuk dilakukan saat ini. Pasalnya, tidak cukup hanya dengan kampanye pentingnya naskah kuno, mengingat generasi milenial tidak akrab dengan naskah-naskah tersebut. Hal yang lebih penting dari kampanye tersebut adalah pembuktiannya.

"Perlu dibuktikan secara konkrit kepada generasi penerus bahwa memang penting," ujarnya.

Lebih lanjut, akademisi yang telah lama meneliti naskah-naskah Nusantara itu mengungkapkan bahwa esensi kandungan teks dalam naskah Nusantara tidak sekadar bermuatan lokal, tetapi internasional.

"Isi naskah kuno bisa menginspirasi dan memperkuat rasa patriotik," terangnya pada seminar bertema Nilai-nilai Luhur Keagamaan dalam Naskah Nusantara sebagai Acuan Kehidupan Beragama di Indonesia itu.

Selain Edwin, seminar yang dipandu oleh Kepala Seksi Publikasi Ilmiah Kementerian Agama Mahrus El Mawa itu juga dihadiri Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Romo Mudji Sutrisno. (Syakir NF/Fathoni)