Nasional

Penyebab Kucing Jadi Makin Gemuk Usai Sterilisasi atau Dikebiri

Sel, 10 Januari 2023 | 18:00 WIB

Penyebab Kucing Jadi Makin Gemuk Usai Sterilisasi atau Dikebiri

Terdapat beragam faktor seekor kucing menjadi gemuk, salah satunya adalah pasca proses sterilisasi atau kebiri. (Foto: NU Online/Freepik)

Jakarta, NU Online
Selain tingkahnya yang lucu, kucing dengan postur tubuh yang gempal tampak berkali lipat menggemaskan. Terdapat beragam faktor seekor kucing menjadi gemuk, salah satunya adalah pasca proses sterilisasi atau kebiri.


Dokter Hewan Universitas Islam Malang (Unisma), drh Nurul Humaidah, membenarkan bahwa kucing akan cenderung menjadi lebih gemuk usai menjalani prosedur sterilisasi. Hal ini disebabkan kadar hormon testosteron untuk berkembang biak pada kucing kian menurun.


Sterilisasi merupakan proses pengangkatan organ reproduksi hewan. Pada kucing jantan adalah testis, sementara kucing betina adalah uterus atau ovarium.

ADVERTISEMENT BY OPTAD


“Kalau jantan disteril, testisnya dikeluarkan. Testis itu yang biji dua menyerupai kacang. Di situ dihasilkan hormon testosteron atau hormon jantan,” ungkap drh Nurul Humaidah kepada NU Online, Selasa (10/1/2023).


Hormon tersebut, terang dia, mendorong kucing untuk melakukan aktivitas berlebih yang mana jika testis tersebut diangkat, hormon tersebut akan hilang. Otomatis, kucing akan mengurangi salah satu aktivitas.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


“Hormon itu kan, menghasilkan aktivitas yang berlebih. Ketika testis itu diangkat, secara langsung pabrik penghasil hormon itu tidak ada,”  jabar dosen di Fakultas Peternakan Unisma, Malang, Jawa Timur itu.


Akibat dari rangkaian kebiri itu, tambahnya, aktivitas kucing menjadi berkurang. Hal ini yang membuat kucing menjadi gemuk. “Dengan aktivitas yang sedikit namun makan tetap, maka makanan tadi akan diubah menjadi daging,” tuturnya.

ADVERTISEMENT BY OPTAD


Meski begitu, sterilisasi dinilainya sebagai salah satu upaya untuk menurunkan resiko penyakit pada kucing. Pada kucing betina, misalnya. Sterilisasi akan menghilangkan resiko infeksi rahim.


“Sterilisasi ada kaitannya dengan pencegahan penyakit. Kalau kucing betina dulu sering diinjeksi sehingga mengakibatkan timbul nanah, supaya tidak merambat ke mana-mana itu biasanya dilakukan pengangkatan uterus. Untuk pengobatan,” jabar dia.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


Selain itu, drh Nurul juga menyebut sterilisasi pada kucing dapat menekan lonjakan populasi kucing. Ini akan menjadi jalan yang paling mungkin dilakukan untuk menghentikan berbagai problem yang kerap terjadi ketika populasi kucing melonjak.


Kendati demikian, ia mengingatkan prosedur sterilisasi atau kebiri sebaiknya dilakukan ketika hewan berumur kisaran satu bulan. Ini karena prosedur kastrasi di umur kecil tidak lebih menyakitkan ketika sudah dewasa.


“Misalnya kucing, anjing, dan sebagainya memang dianggap jumlahnya terlalu banyak, dari awal kita bisa lakukan kastrasi itu ketika masih dalam usia kecil. Di usia satu bulan,” paparnya.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Muhammad Faizin

ADVERTISEMENT BY ANYMIND