Jakarta, NU Online
Seketaris Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU), Yayah Ruchyati mengatakan workshop penyusunan draft roadmap Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) merupakan salah satu komitmen Indonesia mendukung WISS (Worldwide Initiative Safe Schools). WISS sendiri dideklarasikan di Sendai, Jepang 2015 pada saat pelaksanaan World Conference on Disaster Risk Reduction (UNWCDRR) ketiga.
Yayah mengatakan, wujud komitmen Indonesia akan diimplementasikan kepada sekolah di Indonesia dan yang lebih utama terhadap sekolah di daerah rawan bencana.
Menurutnya, kejadian bencana di banyak tempat di belahan dunia ini sering meninggalkan cerita pilu tentang nasib anak-anak. Mereka bukan hanya menjadi korban langsung akibat peristiwa bencana yang terjadi.
"Tetapi dalam banyak kejadian kehilangan hak mereka atas pendidikan karena kegiatan belajar mengajar terganggu atau tidak bisa dilangsungkan untuk waktu yang sangat lama," ujarnya saat pelaksanaan workshop di Hotel Akmani, Selasa (26/3).
Dikatakan Yayah, dokumen roadmap ini disusun dengan pemikiran karena adanya kebutuhan bagi sebuah rujukan pelaksanaan sekolah atau madrasah aman di Indonesia. Dengan begitu, upaya-upaya pencegahan dan pengurangan risiko bencana, pengupayaan fasilitas sekolah aman dan manajemen bencana di sekolah dapat terkoordinasi sehingga kemungkinan duplikasi upaya ataupun ketidakefektifan pelaksanaan sekolah atau madrasah aman dapat dihindari.
"Dampak tersebut akan lebih parah jika bencana terjadi pada saat proses belajar-mengajar sedang berlangsung di sekolah, karena reruntuhan bangunan dan benda sekitarnya dapat menimpa dan atau menimbun peserta didik, guru maupun tenaga kependidikan lainnya," katanya.
Menurut Yayah, hal tersebut diperlukan sekolah yang dapat menjamin keamanan dan keselamatan warga sekolah siaga setiap saat termasuk dari ancaman bencana alam.
Workshop yang bertema Pembahasan Lanjutan Review Roadmap Sekolah/Madrasah Aman Bencana 2015-2019, dan Penyusunan Draft Roadmap Satuan Pendidikan Aman Bencana tersebut dihadiri oleh sekira 85 orang perwakilan dari berbagai instansi terkait. (Red: Kendi Setiawan)