Jakarta, NU Online
Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando membuka Festival Naskah Nusantara IV di Gedung Perpusnas, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (17/9).
Dalam sambutannya, Syarif mengungkapkan bahwa Indonesia merupakan negara yang sangat kaya. Bahkan, ia mengatakan belum ada yang mengalahkannya.
Pasalnya, Indonesia, katanya, memiliki tidak kurang dari 120 aksara pada masanya. Sampai saat ini, lanjutnya, masih ada 20 aksara yang terus digunakan.
Syarif menyatakan bahwa Perpusnas menyimpan sekitar 11 ribu naskah kuno. Perpusnas tidak hanya diberi mandat untuk merawatnya, tetapi juga menggali isi dan menyebarkannya.
"Bukan hanya menjaga, tetapi juga mendistribusikannya, mengajarkannya," katanya.
Naskah yang ditulis di zaman yang berbeda itu, menurutnya, perlu dikontekstualisasikan di zaman sekarang sebagai sumber inspirasi. Ia mencontohkan bagaimana Sutasoma telah menjadi kitab rujukan persatuan Indonesia.
Kegiatan yang digelar bersama Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa) itu akan berlangsung hingga Jumat (21/9). Setiap harinya, acara akan diisi dengan seminar tentang naskah kuno, kaitannya dengan berbagai tema, seperti pendidikan, keagamaan, hukum, bahari, hingga wisata. (Syakir NF/Ibnu Nawawi)