Nasional

Program PandAI Bantu para Perempuan Indonesia Kembangkan UMKM dengan Teknologi Digital

Senin, 9 Juni 2025 | 12:15 WIB

Program PandAI Bantu para Perempuan Indonesia Kembangkan UMKM dengan Teknologi Digital

Kolase kegiatan program Perempuan PandAI persembahan NUCare Global dan Microsoft.

Jakarta, NU Online
Program Perempuan Pandai Arcificial Intelligence (PandAI) yang diinisiasi oleh NU Care-LAZISNU dan Microsoft telah membatu puluhan ribuan perempuan dari berbagai komunitas di seluruh Indonesia dalam mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan.


Salah satu peserta yang juga tergabung dalam komunitas UMKM Tanggerang Kuat, Dian Asmara Dewi (51) menyampaikan selama pelatihan, pengajar PandAI tidak hanya memberikan, tetapi juga langsung mempraktikkan materi yang telah disampaikan.


"Praktik lebih gampang diingat daripada hanya teori. Materinya menarik tidak bikin ngantuk. Waktunya (pelatihannya) kurang padahal masih banyak (teori) yang perlu dipraktikkan,” ujarnya.

 

Ia mengungkapkan bahwa program ini mengajarkan pemanfaatan AI untuk mendukung pengembangan bisnis makanannya.


"(AI) membantu mencari ide-ide masakan dan variasi masakan terkini, membuat iklan, stiker, spanduk dagangan makanan saya. Legalitas halal (produk) saya baru keluar, jadi harus ganti desain,” ungkapnya.

 

Dian sangat antusias untuk membagikan ilmu yang didapat dari pelatihan PandAI kepada para perempuan lainnya di berbagai daerah. Dian berharap mereka juga  dapat meningkatkan kreativitas bisnis mereka melalui penggunaan teknologi AI.


"Banyak teman-teman yang Whatsapp ke saya dan minta diajarkan, mengingat saat pelatihan waktunya cepat jadi teman-teman saya ada butuh pendampingan menggunakan AI ini. Program ini membawa kebaikan untuk semua orang," ujar perempuan asal Tanggerang, Banten tersebut.

 

Peserta lainnya, Aspiyah (56) yang juga pelaku UMKM bidang fashion dan makanan mengungkapkan bahwa pelatihan ini mampu meningkatkan pemahamannya tentang AI yang dapat dimanfaatkan untuk memperkuat keterampilan digital dalam mengembangkan usahanya.


"Pelatihan ini memberikan fondasi yang kuat untuk terus belajar tentang menulis perintah atau prompt yang efektif terutama yang berkaitan dengan usaha dan aktivitas sehari-hari," ujarnya.


Ia berharap pelatihan ini tidak berhenti pada bulan Juni 2025, melainkan dapat terus berlanjut agar lebih banyak perempuan di seluruh Indonesia mendapatkan ilmu mengenai AI untuk mendukung usaha UMKM mereka.

 

"Saya berharap ke depannya ada lebih banyak pelatihan lanjutan, karena PandAI ini mengajarkan (teori) langsung masuk ke inti, sehingga memudahkan kami yang masih awam dengan dunia teknologi," ungkap perempuan asal Jakarta itu.

 

Sementara itu, salah satu pengajar Program Perempuan PandAI, Danny Laksana (38) menyampaikan bahwa selama pelatihan berlangsung, para peserta sangat antusias mempelajari teknologi AI yang dapat membantu meningkatkan kualitas UMKM mereka.


"Literasai AI sudah menjadi kebutuhan penting yang harus dimiliki oleh para pelaku usaha, terutama perempuan. Banyak peserta merasa terbantu dengan pelatihan PandAI yang praktis dan berbeda dari pelatihan-pelatihan lain," ujarnya.

 

Danny menjelaskan bahwa materi yang diajarkan mencakup penyusunan strategi bisnis, perencanaan, dan pembuatan konten promosi guna mendorong kemandirian serta pertumbuhan usaha para peserta. 


"Peserta mempraktikkan dengan handphone masing-masing, menggunakan prompt yang menarik dan relevan untuk kebutuhan UMKM mereka agar mereka bisa langsung memahami penerapan AI secara relevan," ucapnya.

 

Ia mengajak seluruh perempuan Indonesia yang belum mengikuti Program PandAI untuk segera bergabung.


"Mari bersama-sama belajar, berkembang, dan berdaya di era teknologi yang terus berubah. Perempuan hebat di Indonesia wajib mempelajari AI agar kita tidak tertinggal," ujar laki-laki asal Depok, Jawa Barat itu.