Nasional

Ramadhan Momentum Pemberdayaan Ekonomi Desa

Selasa, 7 Mei 2019 | 10:00 WIB

Ramadhan Momentum Pemberdayaan Ekonomi Desa

Dawet ayu sajian laris selama Ramadhan (foto: Nartum)

Jakarta, NU Online
Ramadhan adalah bulan penuh berkah. Kalimat itulah yang seringkali terdengar di telinga ketika bulan penuh rahmat ini datang. Seluruh umat Muslim di dunia begitu menanti-nanti datangnya bulan suci ini. Keberkahan yang melimpah ruah di bulan ini telah dijanjikan oleh Allah Swt untuk umat Muslim yang mencari keberkahan atas ridha-Nya.

Ketua GP Ansor Pematangsiantar, Sumatera Utara, Arjuna, memandang keberkahan bulan Ramadha dapat diwujudkan dengan upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat desa. Pemberdayaan masyarakat bertujuan untuk mengangkat harkat hidup mustahik dengan orientasi peningkatan penghasilan.

"Dengan pemberdayaan, harapannya mustahik memiliki pengetahuan tentang usaha dan mempunyai kemampuan untuk mengakses modal, meminimalkan risiko, mengelola usaha, dan mengendalikan aset ekonomi," ujarnya kepada NU Online, Selasa (7/5).

Menurutnya, bagi masyarakat desa, ini bisa menjadi momentum untuk kebangkitan ekonomi, lahirnya semangat dan motivasi melakukan aktivitas ekonomi. Lewat impelentasi aktivitas ekonomi diharapkan dapat memperkuat sendi perekonomian masyarakat desa.

"Banyak kegiatan yang dapat dilakukan pada bulan Ramadhan seperti kegiatan warung Ramadhan, kegiatan pasar murah dan lain-lain," lanjutnya.

Arjuna menambahkan peran serta Pendamping Desa tentunya sangat diharapkan untuk membantu dan memfasilitasi masyarakat desa dalam pemberdayaan ekonomi seperti yang disampikan Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo.

Ia juga menguraikan, pada hakikatnya pemberdayaan dapat dibedakan dalam dua hal. Pertama, pemberdayaan  sebagai upaya memberikan kekuatan dan kemampuan pada individu atau kelompok agar lebih berdaya. Ada unsur  luar, baik dalam bentuk lembaga atau individu yang memberikan kekuatan pada yang lemah (power to powerless) sehingga punya kekuatan untuk dapat mengambil peran yang berharga bagi lingkungannya.

Kedua, memunculkan kekuatan dan kemampuan individu dan kelompok yang selama ini masih terpendam melalui  stimulasi dan motivasi, sehingga menumbuhkan kepercayaan pada dirinya akan kemampuan yang dimiliki.

"Sangat tepat jika kita menjadikan bulan Ramadhan ini sebagai momentum kebangkitan ekonomi. Masyarakat desa kini sebagai kekuatan besar yang sangat potensial untuk pengembangan ekonomi. Pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa ini merupakan suatu ihtiar untuk mengoptimalisasikan sumberdaya di desa dalam rangka mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat desa," pungkasnya. (Kendi Setiawan)



Terkait