Bicara Sarbumusi, Syaiful mengaku ingat almarhum Dahlan Siregar, Ketua Umum Sarbumusi yang berani mengirim komplain kepada International Labour Organization (ILO) ketika tidak berpihak pada buruh.

Nama lain adalah Sutanto, Ketua Sarbumusi yang jago strategi. Lalu Hartono yang ahli lobi dalam gerakan buruh.

"Industri berkembang karena adanya kaum buruh, itu tidak bisa dipungkiri. Sayangnya, persoalan di indonesia beragam, dari kecil hingga besar. Kemudian adanya serikat buruh yang belum optimal menaungi anggotanya. Hal tersebut menjadi salah satu faktor buruh di Indonesia belum seberuntung seperti buruh di sejumlah tempat di luar negeri," paparnya.

Berkaitan dengan itu. tuturnya, Sarbumusi mempunyai peluang menciptakan citra."Citra bisa diperoleh dari kita sendiri melalu pembelaan yang kuat dan sustainable, penguatan anggota dan kepengurusan dan iuran anggota yang kuat. Sehingga buruh nanti yang mencari Sarbumusi," ujar dia pada Rapat Kerja Nasional ke-I Dewan Pimpinan Pusat Konfederasi Sarbumusi NU.

Presiden Dewan Pimpinan Pusat Konfederasi Sarbumusi NU Syaiful Bahri Anshori menambah, organisasi dipimpinnya secara resmi telah berubah nama dan status, dari federasi menjadi konfederasi, dan praktis menaungi sejumlah federasi.

Ia kemudian menegaskan, organisasinya profesional, beretika dan bertujuan meningkatkan taraf hidup, perlindungan dan kesejahteraan kaum buruh serta keluarganya.

"Hal itu diperlukan guna mewujudkan martabat kehidupan manusia yang layak, damai, adil dan sejahtera lahir batin serta diridhoi oleh Allah SWT. Karena itu kami memandang perlu untuk berbuat lebih lagi baik dalam menanamkan nilai-nilai yang diperjuangkan," kata dia lagi. (Gatot Arifianto/Mahbib)