Nasional

Sinta Nuriyah Ajak Eratkan Kembali Persaudaraan

Jumat, 31 Mei 2019 | 05:00 WIB

Sinta Nuriyah Ajak Eratkan Kembali Persaudaraan

Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid di Kota Mojokerto.

Mojokerto, NU Online
Makna puasa bukan semata menahan haus dan lapar, melainkan merupakan kewajiban bagi umat Islam dan harus dijadikan momentum untuk meningkatkan tali persaudaraan. Pada saat yang sama, bangsa ini juga harus menyadari bahwa hakikat semua adalah satu. 

Penegasan tersebut disampaikan istri Presiden Indonesia keempat, Hj Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, Kamis (30/5). 

“Puasa merupakan sebuah kewajiban bagi umat Islam dan harus dijadikan momentum untuk meningkatkan tali persaudaraan,” katanya.

Pada saat yang sama, Ibu Sinta mengajak hadirin untuk menyadari keragaman yang ada di negeri ini. Justru dari perbedaan tersebut dijadikan sebagai media untuk saling menghargai dan memupuk kebersamaan.

"Di Indonesia ini terdapat banyak suku, bahasa, budaya, pulau, dan agama, Bineka Tunggal Ika yang sebagai kebhinekaan Indonesia itu harus dijaga bersama. Jangan sampai gontok-gontokan, saling hujat, apalagi saling menyebarkan berita hoaks,” ungkapnya. 

Baginya, tidak ada pilihan bagi warga bangsa selain menyadari perbedaan yang ada sebagai sarana untuk mengeratkan persaudaraan. “Oleh karena itu saya mengajak semua orang untuk menjaga kerukunan, kedamaian, dan mengeratkan kembali tali persaudaraan," katanya pada acara buka puasa bersama di Kota Mojokerto, Jawa Timur tersebut. 

Sementara, ketua panitia Muhammad Kholilullah, mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan ini agar para calon penerus bangsa tidak mudah hanyut dalam isu-isu murahan. “Apalagi yang ujung-ujungnya bisa memecah belah persatuan, serta  tetap menghormati keyakinan orang lain,” katanya. 

Kegiatan dihadiri Kapolres Kota Mojokerto, AKBP Sigit Dani Setiyono, Kapolres Kabupaten Mojokerto, AKBP Setyo Koes Hariyanto, Ketua FKUB Kota Mojokerto, KH Faqih Usman, dan sejumlah pejabat, serta tokoh agama dan masyarakat.

Tampak pula bergabung berbagai komunitas lintas Iman. Di antaranya, Persatuan Gereja Mojokerto, Majelis Buddhayana Mojokerto, umat Konghucu, umat Hindu. Juga utusan dari organisasi kepemudaan di antaranya IPNU, IPPNU, PMII, IKA PMII, Ansor, Lesbumi, dan organisasi lainya. (Syaiful Alfuat/Ibnu Nawawi)



Terkait