Nasional

STIDKI NU Indramayu Marakkan Jambore SAR Nasional

Selasa, 25 September 2018 | 11:30 WIB

Indramayu, NU Online
Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam Nahdlatul Ulama (STIDKI NU) Indramayu, Jawa Barat mengikuti Jambore Search And Rescue atau SAR Nasional. Kegiatan digelar di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta sejak Kamis hingga Kamis (20-27/9). 

Mahasiswa dimaksud adalah Syahrul dari Program Studi Bimbingan Konseling Islam (BKI). Dia merupakan satu-satunya anggota SAR yang mewakili Mahasiswa Pencinta Alam atau Mapala STIDKI NU Indramayu.

Menurut Syahrul, keberadaan Mapala STIDKI NU merupakan potensi SAR di Jawa Barat dan diminta yayasan cakrawala crisis centre untuk membantu jambore SAR nasional. 

“Saya sebagai mahasiswa penggiat alam dan kemanusiaan STIDKI NU Indramayu merasa bangga karena menjadi bagian dari potensi SAR,” katanya, Selasa (25/9). Meskipun keberadaannya masih baru, tapi mendapat kesempatan untuk terlibat dalam kegiatan ini, lanjutnya.

Menurutnya momen seperti itu memang sangat dinantikan bagi insan SAR di seluruh Indonesia. “Selain itu juga, kami bisa mengenalkan nama Mapala STIDKI NU ke seluruh potensi SAR se Indonesia,” jelas mahasiswa yang biasa dipanggil Akung ini.

Lebih jauh Akung menegaskan, dirinya berharap keberadaan Mapala di kampusnya tidak hanya sebagai penggiat alam, tetapi dapat menjadi bagian di bidang kemanusiaan. “Juga mempunyai skill rescue, kepedulian yang tinggi terhadap kemanusiaan, mempunya jiwa penolong, dan bermanfaat untuk masyarakat luas,” harapnya.

Dirinya bertekad untuk dapat berbagi pengalaman dan ilmu saat telah rampung dari jambore. Karenanya setelah pulang dari Jambore SAR Nasional bertekad berbagi ilmu dengan seluruh anggota. "Juga saya akan mendorong adanya organisasi santri siaga bencana di Indramayu sebagai wujud kepedulian santri kepada kemanusiaan,” pungkas Akung. 

Jambore SAR Nasional dihadiri 38 kantor SAR dari seluruh Indonesia dan saat pembukaan dihadiri oleh Kabasarnas, Kasau, Kasad, Damkar, Tagana, Pramuka, Potensi SAR senior, IOF dan berbagai unsur SAR lainnya. (Iing Rohimin/Ibnu Nawawi)  


Terkait