Nasional

Syekh Taufiq Al-Buthi Kenang saat Ayahnya Tewas Dibom

Kamis, 14 Maret 2019 | 03:30 WIB

Syekh Taufiq Al-Buthi Kenang saat Ayahnya Tewas Dibom

Syekh M. Said Ramadhan Al-Buthi (ist)

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Persatuan Ulama Bilad Syam (Suriah) Syekh M. Taufiq Ramadhan Al-Buthi mengenang kematian ayahnya, Syekh M. Said Ramadhan Al-Buthi. Pada tahun 2013 lalu saat terjadi perang, Syekh Said Ramadhan Al-Buthi sedang mengisi pengajian di sebuah masjid. Kelompok teroris-ekstrem meledakkan diri, sang syekh dan beberapa jamaah meninggal seketika.

“Ayah saya meninggal dalam syahid, spiritnya (saat ini terus) hidup. Dia menyerukan penghentian fitnah, pertumpahan darah, dan meletupkan senjata di antara militer dan milisi bersenjata,” ujar Syekh Taufiq dikutip NU Online, Kamis (14/3) dalam wawancara eksklusifnya bersama Harian Kompas, Sabtu (9/3) lalu. 

Guru Besar Universitas Damaskus itu mengatakan, kepada umat Islam dan masyarakat Suriah, ayahnya senantiasa mengingatkan bahwa negara tanpa pemerintah akan hancur. Pesan itu berpengaruh positif.

“Dia ilmuwan dan ulama bereputasi internasional yang bisa berbicara dengan semua kelompok. Seruan perdamaian ayah saya dianggap mengganggu skenario perang sehingga akhirnya dia dibunuh,” ungkap Syekh Taufiq.

Kala itu, dunia Islam kehilangan sosok ulama dan pemikir Islam moderat, Syekh Muhammad Said Ramadhan Al-Buthi. Beliau wafat Kamis (21/3/2013) malam akibat serangan bom bunuh diri yang dilakukan oleh teroris-ekstrem ketika sedang memberikan pengajian mingguan di Masjid Jami' Al-Iman, Mazraa, Damaskus, Suriah.

Dalam kejadian yang menelan banyak korban tersebut, cucu Syekh Said Al-Buthi yang bernama Ahmad juga ikut menjadi korban pengeboman. (Fathoni)


Terkait