Nasional

Universitas Muria Kudus Kenalkan Gusjigang kepada Masyarakat Internasional

Rabu, 7 September 2016 | 13:04 WIB

Kudus, NU Online
Kantor Urusan Internasional (KUI) Universitas Muria Kudus (UMK) menggelar Workshop Capacity Building di Aula Masjid Darul Ilmi UMK, Kudus, Rabu (7/9). Kegiatan ini diadakan dalam rangka mempromosikan kearifan lokal Kabupaten Kudus khususnya Gusjigang yang merupakan warisan Sunan Kudus Jakfar Shadiq ke dunia internasional.

Pada kegiatan yang bertajuk Local Wisdom In Developing Capacity Building toward a Word Class University, Wakil Rektor UMK Dr A Hilal Madjidi mengatakan, Kudus sebagai sebuah kabupaten di Jawa Tengah memiliki keunggulan yang tak dimiliki kabupaten dan kota lain di Indonesia atau di dunia, yaitu kearifan lokal Gusjigang, akronim dari bagus, ngaji, dan dagang.

"Artinya ‘Gus’ berarti bagus dalam berperilaku. Lalu ‘Ji’ pandai mengaji (menuntut Ilmu), dan ‘Gang’ pandai berdagang. Karena itu sejak dulu sampai sekarang tidak banyak warga Kudus yang jadi pegawai, rata-rata pengusaha," katanya.

Menurut Hilal, saat ini telah banyak kearifan lokal yang hilang, tidak diketahui oleh generasi sekarang. "Untuk itu sebagai akademisi kampus kita berkepentingan mengampanyekan kembali. Karena bangsa lain belum tentu memiliki apa yang Indonesia punya (kearifan lokal red)," katanya.

Sementara itu, Ketua KUI UMK Diah Kurniati berharap selama mengikuti workshop peserta dapat mengeksplorasi budaya lokal Kudus lebih jauh. Sehingga kemudian dapat dikembangkan dalam berkarya baik itu berupa penelitian lapangan maupun pustaka.

"Dalam sesi diskusi kita ajak peserta menggali ide. Harapannya akan lahir karya entah pustaka atau lapangan. Minimal dikembangkan di lembaga masing-masing," terangnya.

"Oktober nanti ganti mahasiswa yang kami fasilitasi untuk beradu gagasan. Baik mahasiswa asing maupun Indonesia, khususnya kearifan lokal Kudus," imbunya.

Narasumber lain pada pertemuan ini Massudi Mahmudin Ph D dari Universiti Utara Malaysia dan Ahmad Ni'matullah Al-Baarri Ph D dari KUI Undip. Pertemuan ini diikuti tak kurang dari 21 perwakilan perguruan tinggi di Indonesia. Mereka antara lain adalah utusan dari Universitas Semarang, STIKUBANK Semarang, UPGRIS, IKIP Veteran, ST3 Telkom Purwokerto, Unwahas, dan STAIP.

"Selain itu ada juga peserta dari Unnes, Undip, Udinus, Untidar. Total keseluruhan peserta tak kurang 42 orang," katanya. (Red Alhafiz K)


Terkait