Jakarta, NU Online

Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengatakan, KH Ali Yafie adalah guru, mentor, dan seniornya di Nahdlatul Ulama (NU) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Seperti diketahui, Kiai Ma'ruf menjadi katib 'aam PBNU ketika KH Ali Yafie mengemban amanah sebagai Pj Rais 'Aam masa khidmah 1991-1992.

Kiai Ali Yafie, menurutnya, adalah sosok yang alim allamah, berpengetahuan luas, dan mendalam tentang agama.

"Kita semua kehilangan beliau. Kalau ada ulama meninggal, rasanya seperti ada yang runtuh," ucap Kiai Ma'ruf mengungkapkan duka mendalamnya.  

Wapres yang juga Rais 'Aam PBNU masa khidmah 2015-2018 ini juga sempat menjenguk Kiai Ali Yafie saat masih dirawat di rumah sakit. Ia senang ketika itu Kiai Alie Yafie menyambutnya dengan senyuman.

Wapres KH Ma'ruf Amin pada kedatangannya ke rumah duka di Kompleks Menteng Residence, Jalan Menteng V Blok FC 5 Nomor 12 Sektor 7 Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, Banten, Ahad (26/2/2023). Wapres juga memimpin tahlil dan memberikan sambutan.

Selain Wapres KH Ma'ruf Amin tampak pula Wapres periode 2014-2019, H Jusuf Kalla.

Saat berita ini diturunkan, sejumlah tokoh masih terus berdatangan. Di antaranya Ketum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf yang turut memimpin shalat jenazah.

Selain itu ucapan duka dan belasungkawa juga disampaikan berbagai pihak antara lain melalui karangan bunga. Salah satunya dari Presiden Joko Widodo.

Helmy Ali, putra KH Ali Yafie, Sabtu (25/2/2023) malam mengabarkan bahwa jenazah Kiai Ali Yafie rencananya akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, pada Ahad (26/2/2023) selepas shalat zuhur.  

Kiai Ali Yafie lahir di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, pada 1 September 1926. Ulama penggagas fiqih lingkungan hidup itu wafat di usia ke-96 tahun. Sebelum wafat, ia dirawat di RS Premier Bintaro sejak kurang lebih dua pekan. Selain karena faktor usia yang memang sudah sangat sepuh, ia juga memiliki gangguan pernafasan.  

 

Pewarta: Mahbib Khoirin
Editor: Kendi Setiawan