Bantul, NU Online
Yayasan Pondok Pesantren Al-Imdad Bantul, DI Yogyakarta, menyelenggarakan acara Peletakan Batu Pertama untuk Ruang Kelas Baru Madrasah Aliyah Unggulan Al-Imdad Bantul, Selasa (8/10). Acara yang dilangsungkan di Dusun Kedung, Guwosari, Pajangan, Bantul ini berlangsung sangat meriah.
<>
Tampak hadir antara lain Kakanwil Kemenag DI Yogyakarta H Maskul Haji dan Bupati Bantul, yang diwakili Assek III, H Mardi Ahmad. Selain itu, hadir pula Kasat Binmas Kapolres Bantul AKBP Muryanto, yang mewakili institusi kepolisian tertinggi di Kabupaten Bantul.
Dalam sambutannya, KH M Habib Abdus Syakur, pengasuh Pesantren Al-Imdad, menyampaikan terima kasih kepada pemerintah, khususnya Kanwil DIY, yang telah memberikan bantuan satu ruang kelas untuk madrasahnya.
“Dan tak lupa kepada Haji Muhsin dari Sogatran Ringinharjo, yang telah mewakafkan tanahnya seluas 500 m2 dan Ibu Lazimah seluas 100 meter persegi,” katanya.
Habib juga menambahkan, tanah wakaf seluas 2700 meter persegi yang sedang diupayakan pihak yayasan sebagai lokasi Komplek II Pesantren Al-Imdad belum sepenuhnya lunas, sementara sarana bagi santri di Komplek I Pesantren Al-Imdad yang berlokasi di Pandak pun tergolong kurang memadai.
“Di Pandak, kami terpaksa mengalih fungsikan mushalla dan perpustakaan menjadi ruang kelas. Dan sebagai gantinya, kami harus membangun musholla baru dari gedheg (bilik) dan hingga saat ini kami belum memiliki perpustakaan baru,” lanjut Habib.
“Namun demikian, dengan semangat yang kuat, kami bertekad melanjutkan perjuangan ini, dan dengan izin Allah, serta doa dan dukungan panjenengan semua, kami yakin akan mampu mewujudkannya.”
Di sisi lain, Mardi Ahmad, yang mewakili Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul, dalam sambutannya, sangat mengapresiasi paparan program Pondok Pesantren Al-Imdad yang disampaikan Habib.
“Saya mencatat ada lima keunggulan Pesantren Al-Imdad yang disampaikan Pak Kyai Habib tadi, sama seperti Pancasila. Tahfidzul Qur’an, kajian kitab kuning, percakapan Bahasa Arab, percakapan Bahasa Inggris dan karya ilmiah atau karya tulis,” tuturnya.
Mardi mengaku bangga mendengar 13 santri Al-Imdad mampu mewakili Bantul di lomba baca kitab Mufakat dilaksanakan di Gunungkidul Rabu, (9/10). Padahal cabang yang diperlombakan di sana hanya 40. “Ini luar biasa dan harus kita dukung bersama,” imbuhnya.
Sementara itu, Maskul Haji, dalam amanatnya menegaskan agar Pesantren Al-Imdad terus bersemangat mewujudkan visi dan misinya. Dia mengimbau Pemerintah Kabupaten Bantul benar-benar memperhatikan lembaga pendidikan yang sudah menunjukkan prestasi sebagaimana yang dicapai Pesantren Al-Imdad.
“Pak Mardi tidak perlu ragu mengulurkan tangan bagi lembaga pendidikan seperti Al-Imdad ini, karena sudah teruji. Al-Imdad sudah membuktikan bahwa lembaga pendidikan pesantren tidak kalah penting fungsinya dalam mendidik anak bangsa dibandingkan lembaga lain. Saya jamin itu,” tegas Maskul.
“Dan khusus untuk Kyai Habib, saya tegaskan, tidak tertutup kemungkinan jika bantuan satu ruang kelas dari Kanwil saat ini akan bertambah di masa yang akan datang.”
Acara kemudian dipungkasi oleh peletakan batu pertama oleh Maskul Haji, disusul secara berurutan oleh Mardi Ahmad, dan AKBP Muryanto, diiringi doa oleh tokoh masyarakat Pajangan, KH Mahfud Badhowi Cholil. (Muhammad Yusuf Anas/Mahbib)