Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah pada 22 Juni mendatang harus memberdayakan pemilih pemula yang sebagian besar kalangan pelajar. Namun, masalahnya, 26 juta dari mereka tak yakin hajatan pesta demokrasi lokal itu bakal membawa perubahan yang berarti bagi rakyat Jateng.
Data tersebut diungkapkan Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Jateng, Ummi Nuamah, di Semarang, Kamis (15/5). Demikian dilaporkan Kontributor NU Online, Wasdiun.<>
Umi menjelaskan, sebagian besar pemilih pemula acuh menghadapi pilgub tersebut. Salah satu faktornya adalah mereka tidak mengetahui pilihan terbaiknya. “Dari 26 juta pemilih pemula, nyaris semua pesimis,” ungkapnya.
Karena itulah, lanjut Umi, pihaknya bekerja sama dengan Komis Pemilihan Umum Daerah dan Komite Nasional Pemuda Indonesia setempat melakukan sosialisasi pada 16 Mei besok. Sosialisasi akan dilakukan melalui Radio Swara Semarang.
Menurutnya, hal itu penting agar para pemilih pemula tidak salah memilih. “Kita ingin membangun kesadaran pada pemilih pemula, bahwa mereka itu sangat potensial menentukan pembangunan Jateng,” ujarnya.
Namun, ia menegaskan bahwa pihaknya tidak berupaya untuk mengarahkan para pemilih pemula pada salah satu pasagan calon gubernur dan calon wakil gubernur. ”Sesuai aturan main organisasi, IPPNU netral meski Moh. Adnan (Ketua PWNU Jateng nonaktif) digandeng Partai Golkar sebagai Cawagub,” tuturnya.
Pihaknya hanya menuntut para cagub dan cawagub memiliki kepedulian terhadap dunia pendidikan, khususnya di Jateng. Jika tidak, maka IPPNU tak akan mendukung siapa pun. “Pendidikan itu pangkal utama kemajuan suatu bangsa,” pungkasnya.
Umi mengaku yakin, melalui ‘tangan-tangan’ Pimpinan Cabang IPPNU se-Jateng, para pemilih pemula, utamanya kader IPPNU, makin cerdas. “Kami yakin, Cabang sudah melakukan hal terbaik untuk para pemilih pemula di daerahnya masing-masing,” tandasnya. (nam/rif)