Akhlakul Karimah (akhlak yang baik) menjadi benteng menghadapi peradaban modern. Bila akhlak telah tergadaikan, alamat dunia akan hancur. Untuk itu, menjadi tugas kita bersama dan utama menjaga akhlak agar dunia ini tidak hancur.
“Generasi muda kita harus diupayakan keteguhannya mempertahankan akhlakul karimah,” ujar Wakil Bupati Brebes H Agung Widiyantoro SH MSi saat menyampaikan sambutan pengajian rutin dwi bulanan Muslimat NU Pengurus Anak Cabang (PAC) Banjarharjo di Halaman Masjid Safinatul Mutaqin pedukuhan Karangannyar, Desa Dukuhjeruk Kec. Banjarharjo Brebes Ahad (27/3).
/>
Seperti yang terjadi akhir-akhir ini banyak mata yang digunakan untuk hal-hal yang kurang bermanfaat. “Umur boleh sama dengan kelahiran mata, tapi kenapa mata yang satu kena katarak sedang satunya tidak? Eh ternyata yang kena katarak untuk melihat hal-hal yang mudlarat,” seloroh Wakil Bupati.
Melihat Islam juga jangan setengah-setengah. Jangan sampai tergiur dengan atribut-atribut yang mengatasnamakan Islam, tapi berakhlak anarkhis. “Islam itu damai, rahmatan lil alamin,” tandas H Agung.
Pendidikan karakter dengan mengedepankan akhlakul karimah sangat menjadi idola. Hal ini bisa dibangun dari rumah tangga yang sakinah mawadah warahmah. “Kami menaruh harapan besar kepada ibu-ibu Muslimat NU, untuk mencetak anak-anak yang berkualitas dengan akhlakul yang karimah,” tandasnya.
Termasuk dalam memilih pemimpin, jangan hanya melihat dengan mata saja tapi juga dengan hati yang jernih. Orang yang kelihatannya berbuat baik untuk sesaat, masa kini, ternyata akan menghancurkan perikehidupan rakyat selama lima tahun mendatang. “Jangan sampai kita salah memilih pemimpin,” ujarnya.
Artinya, lanjut Agung, hati yang damai dengan mengedepankan akhlak yang terpuji dan berpengalaman. Ciri-cirinya dengan selalu S3, sral, srul, srog (mengajak, berjuang, dan memberi kesejahteraan, red). Artinya, mengajak kepada kebaikan, berjuang di jalan Allah SWT, dan selalu memberi jariyah untuk kemaslahatan umat.
Pemimpin, lanjutnya, juga tidak serakah. Ibarat minum setegukan, makan sesuapan, merokok seisapan (Sacecepan, saeplokan, saisepan).
Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua PC NU Brebes H Athoillah beserta jajaran pengurus, Ketua PAC Muslimat NU Banjarharjo Hj Sa’adah, Khatib Suriah PC NU Brebes Kiai Nur Iman Ali, Camat Banjarharjo dan segenap undangan lainnya. (was)