Warta

Almarhum Grand Syeikh Al-Azhar di Mata Dubes RI Kairo

Kamis, 11 Maret 2010 | 07:02 WIB

Kairo, NU Online
Duta Besar RI di Kairo punya kenangan khusus dengan Sayyed Thantawi. Kontribusi Grand Syeikh Al-Azhar itu kepada bangsa Indonesia sangat besar, terutama di bidang pendidikan.

Duta Besar RI A.M. Fachir dan Keluarga Besar KBRI Cairo turut berduka mendalam atas wafatnya Imam Besar Al-Azhar Syeikh Prof. Dr. Mohamed Sayyed Thantawi, Rabu (10/3/2010) pagi di Riyadh, Saudi Arabia.<>

Fachir menilai Syeikh Thantawi adalah orang yang memiliki komitmen kuat untuk mempromosikan ajaran Islam sebagai agama moderat, toleran dan rahmatan lil-alamin.

Menurut Fachir, kepergian beliau merupakan kehilangan bagi umat Islam secara keseluruhan, yang mengedepankan dialog dan toleransi dalam berkomunikasi dengan agama dan peradaban lain dalam upaya menciptakan dunia yang damai, harmonis dan sejahtera berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan universal.

Kontribusi beliau kepada bangsa Indonesia juga dirasakan sangat besar, terutama di bidang pendidikan dan pengembangan moralitas Islam.

"Jika sebelum 1996, jumlah mahasiswa Indonesia di Al-Azhar hanya dalam hitungan ratusan, maka pada saat beliau menjadi Sheikh Al-Azhar, jumlah tersebut meningkat sangat tajam hingga sekarang mencapai kurang lebih 5.000 orang," ujar Fachir.

Selain itu, Syeikh Thantawi juga secara berkesinambungan mengirim para pendidik ke lembaga-lembaga pendidikan Islam di berbagai daerah di Indonesia.

Dubes Fachir merasa bersyukur bisa mendapat kesempatan berkomunikasi dan bertemu dengan Imam Al-Azhar itu. Apalagi Syeikh Tantawi senantiasa mengikuti perkembangan di Indonesia dan secara khusus memberikan perhatian pada keadaan mahasiswa Indonesia. Dukungan beliau terhadap keberhasilan mahasiswa yang diposisikan oleh beliau sebagai anak-anak sendiri sangat besar.

Fachir berkeyakinan bahwa amal jariah Sheikh Tantawi akan terus mengalir dan dirasakan oleh Umat.

Seluruh masyarakat Indonesia di Mesir, khususnya para mahasiswa, diajak untuk mendoakan arwah almarhum sekaligus diimbau untuk meneruskan perjuangan beliau dalam mengemban risalah Al-Azhar, misi Islam yang lurus. (syf)


Terkait