Menteri Luar Negeri Australia Alexander Downer, menutup kemungkinan perlunya membuka dialog dengan para teroris. Ia memuji cara Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah di Indonesia dalam mempromosikan "pesan-pesan Muslim moderat" dan mengecilkan eksistensi Jemaah Islamiyah (JI) dan Majelis Mujahiddin Indonesia (MMI).
"Di tempat seperti Indonesia, mereka (para Muslim moderat) melakukan tugasnya dengan sangat baik," kata Downer seperti dilaporkan Antara News di Canberra, Jumat (27/7) kemarin.<>
Ia mengatakan, kedua organisasi besar Islam dengan jutaan anggota di Indonesia itu sangat baik dan berhasil dalam mempromosikan pesan-pesan Muslim moderat dan mengecilkan kelompok-kelompok Islam ekstrim seperti JI dan MMI.
"Di Indonesia, mereka (Muslim moderat) melakukan kerja yang sangat bagus. Di Australia dan negara-negara Barat lainnya, kalangan Muslim moderatnya harus juga tegak berdiri, keluar dan menyampaikan pesan-pesan moderat tidak hanya di masjid-masjid, sekolah-sekolah dan seterusnya, tetapi juga di media massa utama. Sampaikan kepada masyarakat apa itu Islam moderat," katanya.
Untuk membantu upaya itu, Pemerintah Australia, lanjutnya, sedang membentuk satu pusat studi-studi Islam yang direncanakan berpusat di Melbourne, selain mengembangkan dialog-dialog antariman.
Mengenai kemungkinan bernegosiasi dengan para teroris, Menlu Downer secara lugas menjawab "tidak bisa" membuka negosiasi dengan mereka yang disebutnya "ingin menghancurkan dan dalam jangka panjang ingin mengubah Amerika Serikat, Eropa Barat dan Australia menjadi masyarakat-masyarakat Islam fundamentalis" yang menjadi tujuan jangka panjang mereka.
"... Apa yang ingin mereka lakukan adalah menghancurkan para moderat dan pemerintah-pemerintah sekuler di Dunia Islam seperti Pemerintah Indonesia. Pada dasarnya, mereka ingin menghancurkan itu dan membunuhi rakyat untuk mendukung tujuan-tujuan mereka. Jadi, tak banyak (yang dapat diperoleh) dari sebuah negosiasi," katanya. (ant/rif)