Warta

Bahasa Indonesia Masuk Kurikulum di Inggris

Kamis, 22 Maret 2007 | 20:39 WIB

London, NU Online
Bahasa Indonesia di masa mendatang bisa masuk dalam  kurikulum salah satu mata pelajaran pilihan bahasa di sekolah  Inggris dengan dikembangkannya  program kemitraan atau "School Link" yang diluncurkan Perdana Menteri Inggris Tony Blair saat berkunjung ke Pondok Pesantren Darunnajah Jakarta tahun lalu.

Hasil dari kemitraan itu adalah saat ini dua guru dari  Pondok Pesantren Darunnajah, Ulujami Bintaro, Jakarta Selatan, yaitu Rizma Ilfi Sofwan dan Muhammad Kadhafi Hamdie melaksanakan program pengajaran di sekolah The Holy Family Catholic School, di daerah Keighley, Inggris selama dua minggu sejak awal Maret lalu.

<>

"Selama di Holy Family School ,saya mengajar pelajaran Bahasa Indonesia, sejarah dan kesenian musik angklung," ujar  Rizma Ilfi Sofwan di London, Kamis (22/3)

Dengan bantuan KBRI di London, diharapkan dalam jangka panjang Bahasa Indonesia bisa masuk dalam kurikulum di sekolah The Holy Family seperti halnya bahasa Jepang, ujar Rizma menambahkan bahwa saat ini selain pelajaran bahasa-bahasa Eropa seperti Jerman, Italia, Perancis juga ada pelajaran bahasa Jepang dan China.

Menurut Rizma,  dengan adanya program kemitraan "School Link" antara Darunnajah dengan  The Holy Family Catholic School yang berbasis agama. maka akan terjalin interaksi para  murid kedua sekolah secara internasional.

Apalagi dengan diadakannya pembicaraan jarak jauh atau telekonperensi antara kedua sekolah baik antara guru dengan  guru serta manajemen dengan manajemen maupun antara murid dengan murid.

Dikatakannya, meskipun memang ada perbedaan yang mendasar antara Darunnajah dengan  The Holy Family School  maka tidak pernah dibahas masalah agama.
 Dalam setiap kegiatan dibicarakan murni pendidikan baik segi kurikulum metode pengajaran dan strategi pengajaran dan manajemen.

"Banyak yang meragukan program kemitaraan atau "school link "ini akan sukses apalagi adanya perbedaan yang sangat besar antara kedua agama Katolik dan Islam," ujarnya menambahkan bahwa keraguan itu ternyata tidak terbukti dengan berhasilnya program kemitraan ini dilaksanakan.

Mengenai alasan dipilihnya Darunnajah menjadi proyek kemitraan antara pemerintah Inggris dengan  Indonesia adalah karena adanya kemiripan yang sangat dekat antara Darunnajah dengan  The Holy Family yang punya persamaan yaitu sekolah yang berbasis agama yaitu Islam dan Katholik.

Pada November tahun 2006 , guru dari The Holy Family School berkunjung ke Darunnajah  dan diharapkan program ini akan diadakan setiap tahun masing-masing dari Darunnajah dengan  The Holy Family mengirimkan dua gurunya biaya ditanggung oleh masing-masing, seperti tiket peswat, sementara akomodasi ditanggung  pihak pengundang. (ant/nur)


Terkait