Kabar gembira bagi siswa madrasah di Kota Malang. Bulan ini mereka bakal mendapat kucuran dana Bosda (Bantuan Operasional Sekolah Daerah) sebesar Rp. 9 miliar. Dana itu berasal dari APBD Pemprov Jatim yang dilewatkan Pemkot Malang.
"Sekarang tinggal pencairannya saja dari pemprov. Begitu turun, langsung kami distribusikan ke madrasah-madrasah," kata Imam Buchori, wakil ketua Tim Anggaran (timggar) Pemkot Malang, Kamis (24/6).<>
Menurut Imam, berdasarkan pengalaman pengucuran dana dari pemprov sebelumnya, tidak lebih dari seminggu sejak pengajuan, dana sudah turun. Sementara, pengajuan yang dilakukan sudah dilakukan awal pekan kemarin.
"Begitu kami dapat kabar besaran anggaran yang bisa kami cairkan dari pemprov, kami langsung mengajukan pencairannya," kata Imam yang juga menjabat Asisten Administrasi Umum Sekkota Malang, ini.
Imam belum bisa menyebutkan anggaran tersebut bakal dikucurkan untuk berapa siswa dan berapa lembaga. Semuanya masih menunggu SK (surat keputusan) wali kota. "Sekolah mana saja yang ditetapkan nanti akan tertuang di SK itu. Untuk pencairannya seperti dana hibah," kata dia.
Data di Kemenag Kota Malang, di Kota Malang ada 10.826 siswa yang tersebar di 46 Madrasah Ibtidaiyah (MI) swasta, dua MI negeri, dan 22 MTs swasta dan dua MTs negeri. Masing-masing siswa mendapatkan jatah sebesar Rp21 ribu/bulan untuk Ml dan Rp30.000/bulan untuk MTs. Demikian seperti dilansir Radar Malang.
Sementara, Mohammad Amrullah, ketua Aliansi Masyarakat Miskin (AMM) Kota Malang, berharap dana Bosda dapat segera dikucurkan. Terlebih lagi, sebelumnya Amrullah bersama sejumlah anak jalanan juga mengadukan persoalan tak kunjung cairnya dana Bosda itu pada wakil rakyat.
"Kami khawatir kalau tidak segera dicairkan, maka akan dijadikan kesempatan sekolah untuk menarik dana dari wali murid. Dana Rp 9 miliar itu sangat besar dan sudah ditunggu-tunggu," kata dia. (ful)