Calon bupati independen Martiani "Tyas" Setyaningtyas telah menentukan pasangannya untuk maju dalam pemilihan bupati (pilbup) 2010. Istri Bupati Sujud Pribadi ini memilih Bibit Suprapto yang tak lain adalah mantan ketua PCNU Kabupaten Malang 1996-1998. Dalam bidang politik, Bibit dikenal sebagai Ketua Dewan Syuro PKNU Kabupaten Malang 2008-2010.
Pilihan Tyas menggandeng Bibit sudah final. Usai penentuan nama, tim memberitahukan langsung kepada Bibit. Setelah melakukan pembicaraan di kediaman Bibit di Sidoluhur, Dilem, Kepanjen, salah seorang pendiri PKB Kabupaten Malang ini menandatangani surat pernyataan kesanggupan.<>
Dengan penandatanganan surat pernyataan kesanggupan itu, maka pasangan Tyas- Bibit akan menyerahkan dukungan KTP ke KPU pada 21 April besok. "Ini adalah pilihan Bu Tyas sendiri. Kami akan memenangkannya," ungkap Wagirin Budi Santoso, ketua Tim Simpatisan Tyas (Sity).
Sosok Bibit dalam daftar penilaian tim berada di urutan ketiga. Urutan pertama adalah Bambang Dharmawan Suyono (Sekda Kota Malang). Urutan kedua adalah Betjik Soedjarwoko (mantan Sekda Kabupaten Malang), dan urutan keempat adalah Suhartono (mantan anggota DPRD Kabupaten Malang).
"Hasil penilaian tim, Pak Bibit di urutan ketiga. Tetapi kembali lagi bahwa yang memiliki hak memilih pendamping adalah Bu Tyas. Itu adalah komitmen tim," ungkap Wagirin.
Beberapa alasan dikemukakan Tyas kepada para anggota tim saat menggelar rapat Minggu (18/4) dini hari. Sosok Bibit dianggap bisa diajak bekerjasama dengan mudah. Bila keduanya bisa bekerjasama dengan mudah, seandainya nanti terpilih, pasangan N-1 dan N-2 bisa berjalan beriringan.
Lebih dari itu, semangat Tyas dan para anggota tim adalah mengedepankan nurani. Sekecil mungkin untuk menggandeng sosok yang punya tendensi pribadi. Sebab, Tyas mempunyai pemikiran bahwa pemimpin Kabupaten Malang tetap harus mengedepankan pembangunan masyarakat. "Semoga pasangan ini bisa terus bekerjasama dengan baik," harap Wagirin.
Pilihan terhadap sosok Bibit telah diperhitungkan masak-masak. Latar belakang Bibit sebagai seorang nasionalis yang agamis menjadi pertimbangan utama. Tim menilai mantan ketua DPC PKB Kabupaten Malang 1998-2001 ini dekat dengan kalangan ulama, pesantren, kaum nasionalis, dan masyarakat umum.
Apalagi, Bibit juga mengenal medan Kabupaten Malang. "Pak Bibit bisa masuk ke mana saja. Ini yang jadi keunggulan kami," imbuh Budi Tamtomo, ketua tim penggalangan KTP untuk Tyas. (ful)