Warta

Depnakertrans Sudah Bekerja Keras Atasi Pengangguran

Kamis, 11 September 2003 | 14:06 WIB

Jakarta, NU Online
Menakertrans Jacob Nuwa Wea menyatakan departemennya sudah bekerja keras untuk mengatasi pengangguran dan tahun lalu saja lebih dari 1,5 juta penganggur mendapat aktivitas kerja untuk meningkat perekonomiannya.

Sebelumnya, Menneg Perencanaan Pembangunan Nasional/ Ketua Bappenas Kwik Kian Gie mengatakan pemerintah hingga saat ini tidak mempunyai solusi untuk mengurangi pertumbuhan angka penggangguran yang diperkirakan akan terus meningkat hingga tahun 2008.

<>

Jacob seusai Raker dengan Komisi VII DPR yang dipimpin Iping Soemantri di Jakarta, Kamis, mengatakan berdasarkan data Depnakertrans, jumlah pengangguran terbuka saat ini mencapai sekitar 9,1 juta orang, dan setengah menganggur sebesar 31,9 juta orang. Besarnya angka pengangguran itu akibat akumulasi tahun-tahun sebelumnya.

"Bagaimana kita bisa mengatasi penggangguran, sementara investasi belum masuk," katanya.

Untuk mengurangi dampak pengangguran itu, pihaknya telah menyiapkan empat program, yakni padat karya produktif, memperluas perkebunan melalui transmigrasi, usaha mandiri, dan TKPMP (Tenaga Kerja Pemuda Mandiri Profesional).

Selain itu, Depnakertrans bekerjasama dengan dapertemen terkait merumuskan kebijakan dan langkah penanggulangan melalui perluasan lapangan kerja, peningkatan SDM, dan peningkatan kesejahteran pekerja. Instansi itu juga membina hubungan industrial yang harmonis, dan mendorong investasi dunia usaha.

Untuk melaksanakan program itu diperlukan anggaran yang memadai. Dalam rapat kerja dengan Komisi VII yang lalu telah
rancangan anggaran sebesar Rp2,5 triliun.

Kwik di sela-sela rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di Jakarta, hari Rabu (10/9) mengatakan data pemerintah menyebutkan jumlah pengangguran terbuka, setengah terbuka, dan tertutup saat ini mencapai sekitar 40 juta orang.

Dalam persentase, tenaga kerja dalam negeri yang akan diserap program pemerintah hanya 17,5 persen dari total penganggur. Diperkirakan penyerapan tenaga kerja mencapai 1,5 hingga dua juta tenaga kerja.

Sementara itu pertumbuhan angkatan kerja baru diperkirakan telah mencapai 2,5 juta orang. "Ini artinya, penyerapan tenaga kerja dalam negeri tidak dapat mengurangi pertumbuhan pengangguran," katanya.(mkf)

 


Terkait